Mie Kelor dan Ketahanan Pangan Hewani Industri Kreatif Deli Makmur
KAMPA,Riauandalas.com- Setelah menyalurkan ribuan bibit bebek berkualitas dari Sumatera Utara kepada seluruh masyarakat yang layak menerima, Sabtu (10/9), sebagai program ketahanan pangan Desa Deli Makmur, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, tahun anggaran 2022. Ibu-ibu PKK juga menggerakkan industri kreatif rumah tangga dengan pembuatan mie kelor tanpa bahan pengawet di Aula PKK, Selasa (13/9).
”Alhamdulillah, setelah kita menyalurkan ketahanan pangan hewani akhir pekan lalu. Kini, giliran Ibu-ibu melakukan usaha rumah tangga mie kelor yang terbuat dari adonan tepung dan daun kelor yang memang tumbuh berkembang di desa kita ini,” ujar Kades Deli Makmur Harmiyon S Sos disela-sela melihat proses pembuatan mie kelor bersama pendamping lokal desa dan perangkat, kemarin.
Dikatakan Harmiyon, proses pembuatan mie kelor sendiri sama dengan pembuatan mie biasa, hanya saja daun kelor lebih dominan dan tanpa bahan pengawet apapun, sehingga ketahanannya memang tak lebih dari dua hari. ”Maka konsumsi dan pemasarananya masih terbatas di desa serta kecamatan kita saja. Sebab kita belum menemukan formula bagaimana supaya tahan lama,” sebut mantan pendamping lokal desa Kabupaten Kampar ini.
Ketahanan pangan sendiri, lanjut Harmiyon, merupakan program wajib pemerintah pusat lewat Kemendes RI yang harus dialokasikan pemerintah desa dari anggaran Dana Desa (DD) sebesar 20 persen dari total DD tahun anggaran 2022 ini.
Pihaknya berharap, usaha kreatif Ibu-ibu PKK Deli Makmur ini akan mampu dilirik oleh berbagai pihak untuk dijadikan komoditi khas dari Desa Deli Makmur khususnya dan Kabupaten Kampar, bahkan Provinsi Riau umumnya, disamping ketahanan pangan hewani yang telah didistribusikan.
”Ini program pemerintah kita yang harus kami sukses sebagai sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, peternakan dan sumber daya air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan bagi konsumsi kita,” tambahnya.(buz)
