Berita utamaPekanbaruPendidikanRiau

Proyek Strategis AKSI-ADB di Unri Dimulai

PEKANBARU,Riauandalas.com – Tahun ini, Universitas Riau (Unri) bersama 4 perguruan tinggi lainnya di Indonesia mendapat bantuan program AKSI-ADV yang totalnya mencapai Rp840 miliar lebih, terdiri dari sharing budget, ADB Rp700 miliar, APBN Rp105 miliar dan dana pendampingan dari PNPB Unri Rp34 miliar.
Hal tersebut terungkap saat dilakukan ground breaking pembangunan 10 gedung satu atap tersebut yang dilakukan di kampus Unri Panam, Kamis (14/7).

‘’Alhamdulillah, kita bersama empat perguruan tinggi lainnya, Unimal, Unja dan UPI tahun ini akan memulai pembangunnya, yang memang sudah cukup lama proposal kita ajukan ke Asian Development Bank (ADB),’’sebut Rektor Unri Prof Dr Aras Mulyadi DEA kepada wartawan disela-sela kegiatan ground breaking.

Dikatakan Aras, dari total Rp840 miliar lebih itu, sebasar Rp53,3 persen akan dialokasikan untuk pembangunan 10 gedung baru dengan total luas lantai 47,500 m2 dan 23,3 persen untuk perlengkapan peralatan labfor dan furniture, sisanya untuk pengadaan software dan kegiatan penunjang lainnya.

‘’Tujuan serta dana kegiatan melalui proyek AKSI ini adalah agar Unri kelak memiliki Center of Excellent yang unggul dibidang ekosistem lahan basah dan pengelolan kebencanaan lahan basah tersebut,’’ sebut Aras yang akan mengakhiri kiprahnya sebagai Rektor Unri dua periode Desember 2022 mendatang.

Adapun pembangunan 10 fasilitas gedung baru, yakni gedung perkulian terpadu, gedung labfor terpadu, gedung utama Ilmu Kesehatan, Gedung Serba Guna Unri, Gedung Kajian Ilmu Kelautan, Gedung Kajian Ilmu Pangan, Gedung Teknologi Informasi dan Komunikasi, Gedung Perpustakaan Unri, Gedung Pascasarjana dan Gedung Pendidikan dan Pelatihan.

Sementara itu Gubernur Riau yang diwakili Sekdaprov SF Haryanto dalam kesempatan itu mengingatkan kepada Unri, tersebab besarnya kucuran dana yang dikelola Unri harus benar-benar melengkapi persyaratan pelaporan administrasi yang baik, sehingga tidak asal kejar target saja, selesai.

‘’Saya pengalaman bertahun tahun di Irjen Kemen PU itu Pak Rektor, setelah proyek selesai. Ternyata pelaporan adminstrasinya tidak beres setelah dilakukan pemeriksaan dan audit.

Seperti contoh proyek Asian Games dan nilai kebocoranya mencapai Rp450 miliar, itu saya yang tangani. Itu yang saya selesaikan bersama BPKP, sehingga ratasan miliar juga dana yang harus dikembalikan ke Negara,’’ Sekda mencontohkan.

Untuk itu, pihaknya minta kepada pihak Unri untuk melakukan betul-betul pendampingan dengan berbagai pihak terkait, seperti BPKP, kejaksaan dan lembaga terkait lainya agar dikemudian hari pelaporannya tidak menimbulkan masalah terkait besarnya dana yang dikelolah.(btr)