KesehatanPemerintahanRohul

Dukung Program Indonesia Bebas TBC 2030, Bupati Launching Laboraturium TBC

ROKAN HULU, Riauandalas.com– Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kamis (19/4/2018), peringati hari Tuberculosis (TB) atau dulu dikenal TBC se-dunia tingkat Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Bentuk komitmen Pemkab Rohul mendukung program Indonesia bebas TBC 2030, Bupati Rohul H.Sukiman launcing labotorium TBC keliling.

 

Usai serahkan Mobil Laboratorium TBC keliling ke Dinas Kesehatan Rohul, sebagai OPD terkait, Bupati H. Sukiman, berharap laboratorium keliling khusus TBC, nantinya dapat menunjang antisipasi dan diteksi dini penderita TBC ke desa-desa.

 

“Berharap, keberadaan mobil laboratorium TBC keliling agar dapat memaksimalkan upaya kita dalam membantu masyarakat yang terkena TBC. Karena TBC penyakit menular, dengan adanya laboratorium keliling maka akan membantu deteksi dini penderita TBC sehingga cepat ditangani,” terang Bupati Sukiman.

 

Dikatakan Sukiman lagi, penularan penyakit TBC lebih disebabkan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat, dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga,  bersempena peringatan hari TBC se dunia, Bupati Rohul mengharapkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan juga hendaknya semakin ditingkatkan.

 

Sedangkan menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Rohul dr. Bambang Triyono mengatakan, laboroturium TBC merupakan inovasi dari Diskes Rohul dalam rangka mengantisipasi lonjakan penderita TBC di Rohul.

 

“Mobil laboratorium TBC keliling yang tidak bisa difungsikan lagi, kemudian kita rekondisi agar bisa dimanfaatkan menjadi laborotorium TBC keliling,” jelas Bambang.

Walaupun Bambang belum menyebutkan jumlah penderita TBC di Rohul saat ini, namun Bambang memastikan, penderita TBC di rohul saat ini masih tergolong rendah.

Walaupun demikian, Diskes Rohul tidak lantas lakukan upaya antisipasi serta diteksi dini terhadap penyakit mematikan tersebut. Salah satunya, seperti dengan mengoperasionalkan mobil laboratorium TBC ini.

“Gejala TBC diawali batuk tak berhenti selama 2 minggu, kondisi fisik menurun dan berkeringat. Namun,  karena ketidaktahuaan masyarakat,  mereka baru tahu terkena TBC setelah mengalami batuk darah. Makanya dengan laboraotium keliling masyarakat mengalami gejala awal TBC bisa segera tau merke terkena TBC atau tidak,” jelasnya.

Diperingatan hari TB se-dunia, Bupati Sukiman beserta pejabat di lingkungan Pemkab Rohul juga bubuhkan tanda tangan dan Cap tangan (Toss TB) sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah mendukung Indonesia Bebas TBC 2030. ***( Alfian Tob/ Armen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *