PelalawanPemerintahanRiau

Gelar Work Shop Pekansikawan, Riau Hadirkan Jepang, Malaysia dan UNESCO

Pihak Dinas Ciptada Riau saat melakukan pertemuan dengan Bupati Pelalawan HM Harris dalam kegiatan Road Show Senin (14/11) lalu.
Pihak Dinas Ciptada Riau saat melakukan pertemuan dengan Bupati Pelalawan HM Harris dalam kegiatan Road Show Senin (14/11) lalu.

* Negara yang berhasil bangun daerah terintergritas

PEKANBARU, Riau andalas.com–  Bahas rencana pembangunan terintegrasi Pekanbaru-Siak-Kampar-Pelalawan (Pekansikawan) Provinsi Riau akan dihadiri 2 Negara, yaitu Jepang Malaysia dan UNESCO.

Hal tersebut disampaikan Kepala UPT PIP2B Riau Lily Endar Prasti. Dikatakanya pembahasan tersebut akan dilaksanakan 30 November 2016 depan di Pekanbaru. Dimana 2 negara yang akan hadir Work Shop tersebut merupakan daerah yang berhasil menggagas pembangunan integritas daerah.

Menurutnya, adapun pembahasan dalam Work Shop Pekan Sikawan tersebut, lebih pada potensi yang dimiliki empat kabupaten yang akan menjadi daya saing di tiongkat nasional kedepan. Seperti Siak yang memiliki potensi pariwisata, Pekanbaru miliki potensi jasa dan perdagangan.

“Masing-masing kabupaten kota yang tergabung di Pekan Sikawan ini kedepanya akan menonjolkan potensi masing-masing,” kata Lily.

Kedepanya, Pekan Sikawan ini akan menjadi jantung pemerintahan Provinsi Riau dan sekaligus kota terbesar di Riau yang memiliki pembangunan dan potensi dahsiat yang mampu menarik pengunjung manca negara. Dimana Kuncinya pengembanganya kembali pada sinergitas antar empat kabupaten kota ini yang harus menyampingkan pemikiran rasa bersaing antar kabupaten kota.

“Pekan Sikawan ini ditandangani presiden, maka itu kedepanya akan merupakan standar nasional,” jelasnya.

Kepala Dinas Ciptada Riau Dwi Agus Sumarno menambhkan, Pekan Siawan tersebut merupakan ruang dan pintu untuk Riau menuju perkembangan lebih maju. Karena kedepanya di Riau akan tersedia berbgai pelayanan, sepererti rumah sakit berkualitas internasional, pendidikan dan pariwisata yang saat ini digagas Guernur Riau untuk sumber perekonomian Riau.

Sebenarnya kata Dwi, semua pelayanan itu sudah ada di Riau, sepeerti yang berada di Kota Pekanbaru, terutama tingkat kesehatan. Dimana saat ini untuk kesehatan sudah banya masyarakat Riau yang berobat ke Pekanbaru. Seperti dari provonsi Jambi, Karena mereka sudah tau di Pekanbaru sudah ada rumah sakit berskala internasional. Seperti Eka Hospital, Awal Bros dan lainya yang mampu melayani masyarakat. Sehingga tidak perlu lagi untuk keluar negri.

img_20161114_162314

“Itu baru tingkat kesehatan, belum lagi pendidikan yang saat ini pendidikan di Riau tidak kalah saoing dengan daerah lain. Bahkan universitas kedokteran kita saat ini nomor dua di Sumatera,” ujar mantan Kadisdikbud Riau ini kedepan Pemprov Riau harus memperbesar pembangunan dari pihak swasta.

Disisi lain pengamat tata kota Riau Mardianto Manan, mengatakan gagasan pembangunan intergritas Pekan Sikawan ini merupakan pintu gerbang kemajuan daerah. Kuncinya kembali pada Pekan Sikawanya yang harus mampu menjalin Sinergitas antar sesama.

Dijelaskanyan domain dan orientasi masiang-masing kabupaten kota itu pasti berbeda. Yang pasti pemerintah berorien-tasi untuk kepentingan umum atau publik. Diantaranya pelayanan kesehatan, merupakan Jasa yang tidak kalah bagus dibanding luar negri.

“Di Riau, seperti Pekanbaru juga memiliki potensi perdagangan, dan ini sudah merupakan modal untuk menuju tingkat nasional. Dengan itu Riau harus bisa menunjukan profesional seperti yang dilakukan negara lain. Seperti Jepang, malaysia dan lainya yang sudah meraih keberhasilan,” tuturnya. (Dri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *