advertorialGaleriPendidikanRiau

Tumbuhkan Etika, Ahklak Mulia dan Pendidikan Agama Pelajar Melalui Pesantren Kilat

Kadisdikbud Riau Dr H Kamsol MM saat meninjau pelaksanaan UN di beberapa SMP/MTs Pekanbaru
Kadisdikbud Riau Dr H Kamsol MM

PEKANBARU Riauandalas.com – Pemprov Riau terus gesah tingkatkan pendidikan agama dan etika terhadap pelajar di Riau. Dimana Pendidikan agama tersebut mampu menumbuhkan akhlak mulia terhadap pelajar dalam menyonsong masa depan.

Adapun penggesahan yang dikakukan itu, dengan meningkatkan kegiatan di sekolah keagamaan. Seperti Pesantren kilat yang diselengarakan  Dinas Pendidikan Provinsi (Disdikbud) Riau yang meminta kabupaten/kota untuk menetapkan hari libur sekolah mulai dari tingkat TK, SD, SMA/SMK sederajat menjadi hari yang bsrmamfaat selerti melakukan kegiatan pesantren kilat.

Menurut Kepala Disdikbud Riau Dr. Kamsol kegiatan pesantren kilat tersebut sering diselenggarakan setiap lembaga pendidikan formal dari berbagai jenjang pendidikan, teeutama pada bulan bulan Ramadhan yanh merupakan waktu paling tepat dan baik bagi anak-anak untuk maksanakan kegiatan.  Dimana kegiatan dalam bulan ramadhan itu juga merupakan solusi untuk mendekatkan para siswa pada Islam yang selama ini hanya diperkenalkan oleh para guru agama di sekolah yang jau jurang maksimal. Sebab di bulan-bulandi luar Ramadhan jam pelajaran agama Islam hanya dua jam pelajaran, sama porsinya dengan pelajaran Seni Budaya dan pelajaran Bahasa Arab Melayu.

Dijelaskanya, dengan jam pelajaran yang terbatas tersebut sangat tidak memungkinkan untuk para siswa bisa lebih paham tentang agama. Terutama dalam memahami kta suci alquran.

gb243

Dengan menyelenggarakan kegiatan pesantren kilat itu, akan sangat  berdMpak pada pengetahuan anak tentang agama, karena kegiatan pesantren kilat merupakan sebuah kegiatan yang bermakna dan bisa melibatkan banyak orang terutama pemuka agama yang bisa menambah masukan untuk anak-anak. Sehingga pengetahuan anak lebih dalam tentang agama Islam yang selama ini hanya dipelajari sambil lalu di sekolah.

Ditambahkan Kamsol, memeluk Islam itu tidak cukup hanya bersifat seremonial belaka, serta perlu dikondisikan sedemikian rupa, sehingga terciptalah situasi yang kondusif ke arah pemahaman agama Islam yang sesungguhnya. Meskipun pesantren kilat itu dilaksanakan tidak lebih dari satu sampai dua minggu saja (benar-benar kilat), kegiatan ini tidak bisa dianggap sepele.

Bila dalam waktu yang singkat itu para pemateri berikut para santrinya serius dalam mengisi kegiatan ini, insya Allah akan memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk pendidikan generasi muda Islam. Apalagi biasanya materi-materi yang diberikan kepada para siswa begitu beragam,seperti mengenai akidah, ahlak, Al Quran, Asmaul Husna, pengetahuan tentang tarikh Rasulullah, dan sebagainya.

Kadisdikbud Riau saat menyerahkan pengharagaan pada guru berprestasi dalam kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional Guru Dikdas (SD&SMP) Tingkat Provinsi Riau tahun 2016 akhir pekan lalu di Hotel Mutiara Pekanbaru.
Kadisdikbud Riau saat menyerahkan pengharagaan pada guru berprestasi dalam kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional Guru Dikdas (SD&SMP) Tingkat Provinsi Riau tahun 2016 akhir pekan lalu di Hotel Mutiara Pekanbaru.

Lebih jauh kata Kamsol, melalui pesantren kikat itu, anak juga bisa menguraikanberbagaimasam pemahaman tentang agama dengan sikat. Seperti pemahaman tentang Islam yang bisa diketahui lebih dalam, cara mendekatkan diri dengan kekusukan,  mendalami Al Quran dan lainya. Dimana uraian pelajaran itu juga bisa jadi moment bagi para orang tua dalam meningkatkan cinta anak terhadap agama.

“Salah satu kunci meningkatkan penhetahuan anak tentang agama ini melalui pesanyden kilat. Maka itu kita akan dukung pihak kabupaten kota dalam menjalankan kegiatan ini. Agar kedepanya anak-anak di Riau memang merupakan anal yag memilki ahklak mulia dan menguasai agama,” tutur Kamsol. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *