AndalasGaleriPekanbaruSosial&Budaya

Tradisi Budaya festival Sungai Siak Petang Balimau

Walikota Pekanbaru, H. DR. Firdaus, MT lagi Mandikan anak Yatim telah dimulainya Petang megang
Walikota Pekanbaru, H. DR. Firdaus, MT lagi Mandikan anak Yatim telah dimulainya Petang megang

Untuk Membersihkan diri Mengharum- harumkan menyambut Bulan Suci Ramadhan 1437 H.

Pekanbaru, Riau Andalas.com-Ribuan orang memadati ruas Jalan Yos Sudarso, dan jembatan Siak 1, untuk menyaksikan  acara Tardisi budaya “Petang Megang” mandi  balimau  dibantaran Sungai Siak Minggu(5/6) Sore.

Acara tradisi tahunan masyarakat Riau yang diadakan Pemerintah kota Pekanbaru untuk menyambut bulan Suci Ramadhan 1473.dipusatkan di bantaran Sungai Siak.

Walikota Pekanbaru H. DR. Firdaus, MT, mengatakan  “petang balimau ini berbeda dari tahun yang lalu Susunannya, walaupun juga di lokasi yang sama.

untuk itu,” festival Sungai Siak Petang Balimau” ini, dapat kita jadikan menjadi iven pariwisata yang tetap,di tingkat lokal mau pun nasional dan internasional. Kenapa? karna letak giografisnya Pekanbaru ini sangat strategis, maka sebaiknya promosi dilakukan secara baik.

Pada kesempatan ini, H firdaus MT, Mengucapkan terima kasih pada teman-teman utasan festival sungai siak kususnya ketuanya Pak Dodi, dengan atributnya dan juga asiosasinya biro perjalanan hotel, kuliner, dan juga jajaran pemerintah kota, yang penting lagi iyalah masyarakat pengunjung wisata, “Festival Sungai Siak Petang Balimau kota Pekanbaru Riau.

“Dan semoga apa yang kita lakukan di tahun pertama festival sungai siak ini, langkah yang baik. untuk pengerakan ekonomi, dan juga nanti kita jadikan gufator narasi, para usahawan- usahawan muda kita.

IMG20160605171641[1]
Pelestarian budaya balimau dalam menyambut bulan suci ramadhan ini, menjadikan tradisi sejak zaman kesultanan, dan juga mungkin sangat tepat kita lestarikan, ini juga siar dari agama, Menyambut bulan ramadhan dengan penuh kegembiraan, dan kemuliaan, “ungkap H firdaus MT”.
IMG20160605171925[1]
Tambah Wako,”Petang balimau juga simbol untuk membersihkan diri mengharum- harumkan diri menyambut hari kemulian Ramadhan.”Papar Wako”.

lanjut Wako,”Acara petang balimau diawali dengan pembukaan pacu sampan.

Untuk itu, “Mari kita gali lagi dengan makna yang dalam, dari dulu kita lakukan kecintaan pada lingkungan dan akma mahruh, harus kita tanamkan.di awali dengan pestival sungai siak di tutup dengan hari kegembiraan petang balimau.

Dan nanti mungkin kedepanya kita evaluasi, bagaimana supaya lebih baik dan akan kita perbaiki, menurut H firdaus MT, gabungan dua kombinasi acara balimau dan pariwisata ini amat menarik, akan kita tampilkan lebih baik lagi untuk tahun depan. (Avd/S anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *