Berita utamaPolitikRiau

Noviwaldi Tidak Ikut Pembahasan Lanjutan Anggaran Eskalasi

Riauandalas.com- DPRD kembali gelar pembahasan pembahasan anggaran hutang eskalasi Rp220 miliar yang dibayarkan pemerintah Provinsi Riau.
images (12
Namun, sidang lanjutan kali ini tidak dihadiri Wakil ketua DPRD Riau Noviwaldi Jusman. Karena sebelumnya ia sudah menyampaikan tidak akan mengikuti rapat lanjutan. Karena sudah tendensius apa lagi pembahasan hanya terkait mempertanyakan dirinya ke jakarta. Pada hal semua itu berdasarkan permintaan dari Wakil Ketua DPRD Riau Sunaryo melalui surat perintah tugas.

Dikatakanya, pembahasan terkait hutang eskalsi tersebut, menurutnya tidak lagi mempertanyakan proses masuknya hutang eskalasi dalam APBD Perubahan 2015. Namun seperti ada maksud lain yang disayangkan selakuk kolega di DrPD Riau.

“Pertanyaan mereka bukan lagi bagaimana proses masuknya hutang eskalasi dalam APBD. Bahkan dalam rapat sebelumnya saya tidak dikasih kesempatan untuk mengutarakan,” katanya,

Diakuinya, dalam pembahasan sebelumnya, pertanyaan dari dewan sudah terkesan menyerang dan memojokan. Sehingga tidak ada lagi pembahasan yang menyangkut pada pokok yang dibahas.

“Kalau pembahasan terkait pembayaran, sebelumnya saya juga sudah jelaskan, jika rapat di Kemendagri itu membahas evaluasi APBD, yang pihak Kemendagri juga bertanggung jawab jika terjadi persoalan hukum di kemudian hari terkait pembayaran hutang eskalasi yang sebelumnya tidak pernah dianggarkan dan itupun disepakati anggota dewan dalam APBD Perubahan 2015.

“Pembahasan ada pada TAPD dan Banggar atau kepala daerah dan DPRD. Memang sebelumnya saya ada pertanyakan dan tidak setuju dengan dibayarkannya eskalasi. Namun Kemendagri sudah memberikan jawaban, yang bertanggung jawab untuk permasalahan itu,”

“Hasil pertemuan itu juga sudah disampaikan pada anggota Banggar DPRD Riau melalui salinan evaluasi dari Kemendagri. Namun sekarang anggota Banggar sudah menerima salinan ini atau belum. Atau tidak membaca sama sekali. Karena Sunaryo saja mengakui ada salinan evaluasi,” tuturnya menyayangkan dan menganggap aneh permasalahan eskalasi tersebut dibesar-besarkan.(dri)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *