LingkunganPekanbaruRiau

Selain Nyaman 2 RTH Pekanbaru Sediakan WiFi Untuk Pengunjung

Pembangunan masuki 80-85 persen

PEKANBARU, Riau Andalas.com –  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mulalui Dinas Ciptada Riau mulai tuntaskan pembangunan dua Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Pekanbaru, yaitu Taman Putri Kacama­yang Jalan Sudirman dan RTH Tunjuk Ajar Intergritas Jalan Ahmad Yani.

Sesuai kondisi dilapangan pembangunan 2 RTH tersebut sudah memasuki 80-85 persen seperti Taman Putri Kacang Mayang yang tinggal penyempurnaan seperti penanaman pohon dan bunga untuk penghijauan.

Menurut Kepala Dinas Ciptada Riau Dwi Agus Sumarno, dua RTH yang dibangun tersebut,  selain menyajikan lingkungan sehat juga mampu untuk menarik wisatawan berkunnung ke Riau. Dimana RTH merupakan salah satu pusat kenyamanan untuk pengunjung melakukan berbagai aktifitas. Tambah lagi untuk memberikan kenyamanan pengunjung dua RTH tersebut juga akan disediakan WiFi untuk jaringan internet.

Dijelaskanya, sesuai spesifikasi pembangunan 2 RTH tersebut memiliki luas lahan berbeda-beda dengan anggaran sebesad Rp15 Milliar lebih dalam APBD 2016.  Seperti Taman Putri Kacang Mayang dengan luas lebih kurang 4 hektare, dengan anggaran sebesar Rp 7 Milliar dari pagu Anggaran Rp9 Milliar.  Sedangkan RTH Tunjuk Ajar Intergritas luas sekitar 2,5 hektare dengan anggaran sebasar Rp 8,2 Milliar darinpagu anggaran Rp 9 Milliar.

“Insya Allah akhir Desember ini sudah tuntas dan bisa di mamfaatkan masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung,” kata Dwi meski belum tuntas seratus persen RTH sudah ramai dikunjungi masyarakat setiap hari. Seperti RTH yang berada di Jalan Ahmad Yani yang sudah terbuka.

Ditambahkan Dwi, di ruang terbuka hijau tersebut juga akan tersedia tempat be­ristirahat, bersantai, bermain bagi masyarakat bersama keluarga.

Lebih jau kata Dwi,  pembangunan dua RTH tersebut direncananakan untuk mengembalikan “kejayaan” ruang aktifitas masyarakat yang sudah lama fakum,  seperti Taman Putri Kaca Mayang yang puluhan tahun tidak dikelola dengan maksimal.

“khusus Taman Putri Kaca Mayang ini juga akan dibangun taman yang didesain sesuai standar yang ada di luar negeri. Selain memiliki ruang terbuka yang bisa dinikmati masyarakat, taman tersebut juga akan dibangun jalan bawah tanah untuk menghindari kemacetan di perkotaan,” jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman,  menyampaikan,  pembangunan 2 RTH Pekanbaru tersebut merupakan tangan pertama bagi wisatawan, karena untuk mengunjungi daerah itu wisatawan pasti menilai lokasi yang nyaman untuk beraktifitas,  karena wisatawan tidak hanya mengejar lada kekayaan alam tapi juga keindahan dan kenyamanan perkotaan.  Tambah lagi RTH ini dilengkapi dengan fasilitas WiFi yang memberikan kenyamanan lebih untuk pengunjug.

“Selain bersahabat,  RTH Pekanbaru ini merupakan kunci Pekanbaru untuk menariknpengunjung,  terutama wisatawan yang sudah biasa berkunjung Riau yang akan merasa lebih nyaman dengan peningkatan Riau,” katanya RTH sudah mulai di promosikan sebagai destinasi kenyamanan untuk wisatawan.

Disisi lain Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman,  mengatakan pembangunan RTH merupakan langkah dan semangat untuk menuju Riau jadi daerah wisata.  Dimana jauh hari sebelumnya DPRD Riau sudah membahas untuk pembangunan RTH yang harus di segerakan, hal itu mengingat lokasi RTH di sangat minim dan disalah fungsikan.  Sehingga tempat masyarakat untuk berkumpul berinteraksi tidak ada.

“RTH ini sudah kita gagas sebelumnya,  yang saat itu bersama komisi C, dan ininsudah langkah tepat untuk Riau lebih maju,” ujarnya.

Sementara pengamat perkotaan Pekanbaru Mardianto Manan menjelaskan, begitu banyak mamfaat dan fungsi RTH untuk Kehidupan.  Diantaranya fungsi ekologis, sosial budaya, fungsi ekonomi dan estetika.

Sebagai fungsi ekologis RTH berfungsi untuk menjadi paru-paru kota, pengatur iklim mikro, sebagai peneduh, produsen oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitas satwa, penyerap polutan dalam udara, air dan tanah, serta penahan angin. Hal alamiah ini tentu tidak bisa digantikan oleh teknologi buatan manusia.

Selain itu, RTH juga memiliki fungsi sosial budaya. RTH mampu menggambarkkan ekspresi budaya lokal, media komunikasi, dan tempat rekreasi warga. Lihat bagaimana warga Kota Pekanbaru yang kini banyak mengaku kurang piknik. Kalau liburan selalu panik, karena bingung akan kemana menghabiskan waktu liburnya. Alhasil, mereka memilih provinsi sebelah yang notabene lebih asri, sejuk dan hijau. Karena lagi-lagi, keindahan alam memang tidak akan tergantikan oleh mall, dan pusat-pusat hiburan lainnya.

“Kita boleh saja berbangga dengan banyaknya investor yang masuk dan membangun wilayah ini. Namun lingkungan tetap mutlak dan penting. Karena faktanya, tidak ada yang mampu untuk memberikan keindahan,  kesegaran dan kesehatan serta lainya dari penghijauan alam.  Untuk itu RTH harus terus dikembangkan,” ujar Dosen Planologi UIR ini. (dri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *