AndalasGaya HidupLampung

Belajar Sejarah Bebas Kantuk Ala Milenial: Europa Universalis IV

LAMPUNG,Riauandalas.com-Sejarah bukanlah pelajaran yang menjanjikan bagi mayoritas siswa SMA. Di kelas saya sendiri, pelajaran sejarah menjadi ajang bolos paling pas bagi teman-teman. Di samping jam pelajarannya yang berdempetan dengan PJOK, gaya mengajar guru yang “itu-itu saja” menambah kesuraman kelas di Selasa pagi itu.
Bahan mengajar tidak menggugah selera, raut wajah si pengajar yang menyeramkan. Begitulah identitas pelajaran sejarah selama tiga tahun menggerogoti bangku sekolah tingkat atas.
Ketika kebosanan belajar membuncah ditambah naluri diri yang haus sejarah tidak bisa terbendung lagi, hadirlah sebuah hidayah dalam hidup saya. Hidayah yang mengubah cara pandang saya menghadapi dunia yang kian fana ini.
Tidak sengaja saya menemukan sebuah permainan video dari mesin pencari. Secara penampilan absurd, penuh dengan gambar pulau-pulau, hingga interface yang membuat dahi makin berkerut. Tapi siapa sangka, permainan yang bertajuk Europa Universalis IV adalah jalan ninja terbaik yang diberikan Tuhan sebagai kamus sejarah saya selama di SMA.


Bagi saya, EU4 bukanlah gim kaleng-kaleng. Bukan gim tembak-menembak populer, bukan pula gim membangun peradaban penuh dengan unsur vulgar. EU4 adalah gim strategi peperangan akbar (GSG: Grand Strategy Game) yang diciptakan oleh Paradox Interactive, sebagai sekuel mutakhir dari Europa Universalis.
Kendati ada unsur “Eropa” di namanya, gim ini justru membuka tabir peradaban sejarah dari seluruh dunia. Kita bisa memilih 1 dari lebih 500 negara yang hadir dalam gameplay. Mulai dari Bahmanis di Asia Selatan, hingga Quito di Amerika Selatan. Bahkan kerajaan megah di Nusantara semacam Malaka, Sukhotai, serta Majapahit, turut hadir dalam permainan ini.

Periodisasi gim ini begitu akurat. Dimulai dengan kejatuhan Konstantinopel oleh serbuan Turki Utsmani (1444) sampai menjelang kemerdekaan jajahan Spanyol di benua Amerika (1821). 377 tahun!

Tujuan gim ini sederhana: menjadi negara terbaik di peradaban pertengahan. Nah, untuk menyukseskan misi itu, kita harus mampu mengelola kebijakan dalam dan luar negeri dengan ciamik. Tidak sekedar mencetak banyak prajurit, kita harus memerhatikan nasib kesejahteraan masyarakat di wilayah kuasa kita.
Di samping itu, kemampuan berdiplomasi kita turut dipertaruhkan. Kita harus cakap menjaga hubungan perdagangan dengan negara lain, di samping memata-matai mereka. Dengan pelbagai bentuk pemerintahan yang ada, kita bisa membangun dinasti otoriter maupun republik demokratis sesuai kehendak kita.
Fitur lainnya yang bisa kita nikmati adalah memiliki koloni dan negara vasal. Kita bisa mempelajari cara mengarungi lautan layaknya Marcopolo dan Cornelis de Houtman. Pun kita bisa memiliki negara bawahan yang rajin membayar upeti dan setia kepada kita saat berperang kelak.
Kalau ditanya manfaatnya, Europa Universalis IV hadir bukan hanya sekedar penghibur diri. Lebih dari itu, gim ini adalah cara jitu sebagai media pembelajaran komprehensif bagi guru dan siswa.
EU4 adalah jawaban bagi kita-kita yang suka dengan peradaban Eropa. Kalau kita berpikir Eropa hanya didominasi oleh Portugis, Inggris dan Utsmani, itu salah besar. Sebab terdapat ratusan negara yang ada di sana. Bahkan ada konfederasi antarnegara yang dinamakan Kekaisaran Romawi Suci (HRE: Holy Roman Empire) dengan Dinasti Habsburgnya yang kesohor.
Kemudian, kegiatan pembelajaran melalui permainan video semacam EU4 ini menjadi sarana yang tepat untuk melatih daya kreativitas dan kritis siswa. Melalui sekelumit gameplay yang dihadirkan, siswa dirangsang untuk memahami seluk beluk suatu negara serta dampak dari sebuah peristiwa yang terjadi pada satu kurun masa.
Selain itu, Europa Universalis IV menghadirkan “sejarah putih” yang umumnya tidak diajarkan di bangku pendidikan formal negara kita. Beragam sejarah dari penjuru dikupas dengan seakurat mungkin tanpa ada yang ditutup-tutupi. Semua ini hadir berkat dedikasi Paradox Interactive untuk menghadirkan gim yang menghibur sekaligus mendidik.
Oh, iya. Jangan lupa Europa Universalis IV juga ada turnamen internasionalnya, lho! Ada yang diadakan secara regional, adapula yang internasional. Kalau penasaran dengan turnamennya, saya sarankan menonton kanal Youtube Paradox XL.
Bagi kita-kita yang masih SMA dan bingung laptopnya mau diapakan, tidak ada salahnya mencoba Europa Universalis IV. Selain gimnya ringan punya (hanya butuh RAM 2 GB), kita sudah dapat menjelajah dunia sekaligus belajar sejarah dengan cara kekinian.( Yovie Alamsyah/rilis)**