Berita utamaPemerintahanRiau

Tahun 2023 Candi Muara Takus Masuk List Kemenparekraf Word Heritage ?

KAMPAR,Riauandalas.com-Dewan pimpinan Pusat Asosiasi Sales & Travel Indonesia (ASATI) kembali menggelar Webinar Nusantara Bangkit Jelajah Negeriku. Kali ini mengangkat tema “Muara Takus Mendunia”

sebuah upaya nyata untuk mengenalkan Candi Muara Takus ke dunia internasional.
Acara Webinar itu diselenggarakan Secara Virtual dengan menampilkan Pembicara dari Pusat dan daerah,seperti Drs.Alexander Rayyan.MM Direktur Wisata minat khusus Kemenparekraf RI,Abdul Malik Niniok Datuk Rajo Dubalai PUCUK ANDIKO 44 ,Prof.Danny Hilman dan Prof Santo Saba serta Pakar-pakar Sejarah Se Indonesia.tgl 12-02-2022

Muhammad Sukri Ketua Umum DPP ASATI menyampaikan Bahwa ASATI bertugas membuat produk pariwisata untuk dipasarkan ke mancanegara. Milenial Kampar dan Riau sekitarnya harus mempunyai giroh,Produk-produk pariwisata akan dijual ke dalam negeri maupun ke luar negeri ada eduwisata, wisata budaya (culture), dan wisata petualangan/ adventure wisata,ujarnya.

Drs.Alexander R,MM dari Kemenparekraf menyampaikan Fungsi pariwisata adalah fungsi pemanfaatan, dan bisa berjalan apabila produk pariwisata seperti muara Takus ini sudah siap untuk dijual.

” ada 3 syarat : atraksi, amenitas, aksesibilitas agar orang-orang bisa ke Muara Takus. Konstruksi bangunan, ada lembaga pengelola destinasi wisata. Organisasi kelembagaan harus sudah dimiliki”jelasnya

Selain itu,untuk dapat world heritage dari dunia harus memiliki kekhususan dibandingkan peninggalan-peninggal sejarah lainnya.
Tahun 2023 Muara Takus diharapkan masuk dalam list kemenparekraf untuk diperjuangkan menjadi world heritage dengan Catatan semua unsur tadi terpenuhi,tegasnya.

Abdul Malik Niniok Dt.Rajo Dubalai Pucuk Andiko 44 Menjelaskan Bahwa Riau dengan Candi Muara Takus belum mendapat identitas yang jelas posisinya dalam Runutan kesejarahan Sriwijaya dan sejarah Nusantara,Kenapa ? Ujarnya dengan Nada tanya.

Sementara, Palembang mendapat Persetujuan sebahagian besar ahli,Resmi berdiri menjadi ibu kota Sriwijaya pada tgl 16 Juni 682 M.berdasarkan prasasti kedudukan Bukit

Jambi mendapat persetujuan sebagian besar ahli : adalah Melayu yang di Sebut sebagai Ibu kota Sriwijaya sejak abad 8 m,menurut berbagai sumber asing

Oleh karena itu ,Niniok Dt.Rajo Dubalai Pewaris Soko Candi Muara takus ,meminta kepada semua pemangku kebijakan dari daerah sampai pusat untuk memperlakukan dan memperhatikan Candi Muara takus sebagaimana Palembang dan jambi.
Sebab candi muara Takus juga merupakan kekayaan Budaya kita

Kongkritnya program yang sudah direncanakan oleh Ketua Umum ASATI dan Prof Santo Saba khendaknya bisa di fasilitasi oleh pemangku kebijakan,harapnya.