70 Anak Putus Sekolah Ikuti UN Paket B di PKBM Giat Mitra
Dikatakan Kepala PKBM Giat Mitra , Tambusai, Mustafa, sengaja mendirikan pendidikan non formal di daerahnya karena banyak melihat anak usia produktif yang putus sekolah. Dirinya telah berupaya memasukan anak-anak putus sekolah di desanya sebagai penerima program Indonesia Pintar yang telah diprogramkan Presiden RI Joko Widodo dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Anak-anak yang mengikuti pendidikan di sekolah yang saya pimpin secara gratis, yakni kebanyakan anak kurang mampi. Karena, penyebab banyaknya anak putus sekolah, disebabkan adalah faktor ekonomi yang memaksa mereka harus tidak bersekolah lagi,” terangnya.
Sementara itu, diakui salah seorang peserta UNKP, Hamdan, dirinya terpaksa ikut ujian paket B pendidikan non formal, karena terbentur faktor ekonomi keluarga yang pas-pasan. Namun dengan adanya KIP maka dirinya dapat mengenyam pendidikan walaupun hanya di sekolah non formal.
“Dengan adanya KIP, kami terbantu sekali dan bisa mengikuti UNKP walaupun di sekolah non formal. Jelasnya, kedepannya kami nantinya bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, karena ilmu dangat penting,” ucap Hamdan. *** ( Alfian ).
