PemerintahanRiau

Dilema Syamsuar Dua Tahun Menjabat

PEKANBARU, Riauandalas.com- Memasuki dua tahun menjabat, kepemimpinan Gubernur Riau, Syamsuar- Edy Natar Nasution masih saja ada kendala yang menghalangi menjalankan roda pemerintahan. Jika tahun pertama terkendala karena adanya perubahan SOTK baru tahun ini dilanda musibah virus corona atau Covid-19. Dimana ia pun tidak bisa fokus pada kesehatan lain kecuali pada kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Bahkan permasalahan SOTK baru yang menjadi kendala Gubri sebelumnya, sampai hari inipun juga belum tuntas sebagaimana mestinya, seperti pengisian pejabat yang masih di beberapa OPD yang masih kosong atau dijabat Plt (Pelaksana Tugas) yang jumlahnya mencapai sekitar 24 OPD. Termasuk pengisian jabatan eselon III dan IV yang masih banyak kosong dan belum terisi setelah dilantik sebelumnya. Khusunya pada SOTK baru.

Sesuai program dan selama menjabat menjadi gubernur, boleh dikatakan belum seberapa program yang baru berjalan Syamsuar bersama-Edy Natar. Terutama ditingkat pembangunan yang belum kelihatan dan belum dirasakan masyarakat. Kecuali di bidang lain yang bisa diterapkan melalui kebijakan. Seperti pendidikan gratis, kesehatan dan UMKM dan beberapa program lainya. Sehingga hal ini juga menjadi catatan penting bagi syamsuar guna memenubi janji.sebleum maju menjadi gubernur sebelumnya.

Kepada Pekanbaru Pos, Gubernur Riau, Syamsuar mengakui semua hal itu, menurutnya jika itu juga merupakan ujian bagi nya dalam menjabat. Namun, ia tidak mempermasalahkan hal teresebut. Karena masalah atau kendala yang ia hadapi ini bukan karena kelalaian tapi memang merupakan ujian dalam menjalankan kepemimpinan. Terutama musibah Covid-19 saat ini yang merupakan musibah dunia.

“Dan ini tidak hanya menjadi kendala saya, tapi juga seluruh kepala daerah di Indonesia yang harus fokus dalam penanganan Covid-19,” katanya.

Untuk saat ini jelasnya, di roda pemerintahan ia tidak mau banyak pikir dan memikirkan program yang lain. Karena harus fokus pada.kesehatan masyarakat akan ancaman Covid-19. Apa lagi saat ini penyebaran terus meningkat dan jumlah masyarkat yang terpapar di.Riau terus bertambah.

“Untuk saat ini saya tak kiki ke yang lain, tapi hanya fokus pada kesehatan masyarakat, karena kesehatan masyarakat juga yang utama,” ujarnya.

Untuk menyelamatkan masyarakat Riau bebas dari ancaman Covid-19 ini, ia juga tidak mempedulikan berbagai kendala atau halangan yang mengganggu. Termasuk salah satu pernyataan World Health Organization (WHO) terkait penyemprotan disinfektan di jalanan yang dinilai konyol. Karena bagaimanapun hal tersebut dibutuhkan untuk mencegah penyebaran corona.

“Saya sudah dengar pernyataan WHO terkait penyemprotan. Tapi sesuai informasi dan fungsi kita masih membutuhkan. Maka itu kita tidak masalah melakukan selama belum ada perubahan dari pusat,” jelasnya.

Jadi saat ini, tambahnya selagi penyebaran virus corona atau Covid-19, belum tuntas dengan maksimal, ia akan terus bekerja keras sampai dengan keluar pernyataan aman.

“Saat ini kita berdia saja, smoga musibah ini cepat berlalu dan daerah kembali lagi bail seperti sebelumnya. Untuk masyarakat kita tetap jaga kesehatan dan tetap di rumah jika tidak yang ada hal penting untuk keluar,” tutupnya.