RohilSosial&Budaya

Sangking Susahnya, Ibu Anak 5 Ini Memilih Tinggal Dikandang Sapi Ketimbang Kontrakan Dirohil.

 

Rokan Hilir, Riau Andalas Com – Ternyata Di Tahun Tinggi Ini yang Di sebut Tahun 2020, masih ada rupanya Warga Tinggal Didalam Kandang Sapi tentunya asepsi Itu Sangat Terkesan di permukiman Masyarakat, seolah – olah Pemerintah Daerah Tidak Peduli lantaran Di era jaman sekarang Ini Sulit di temukan hal sedemikian Rupa.

Seperti Dialami Ibu Surati  Anak (5) lima Ini Merupakan Warga Ujung Tanjung RT 27/RW 10 Dusun Pematang Muawan, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, sudah (8) delapan bulan tinggal Dikandang Sapi miliknya pak Surono karena kandang sapi Itu juga Kebetulan dalam kondisi tidak di pakai.

Sebelumnya, Ibuk Surati di usia remaja sudah dibawa orang tua nya pindah ke Rohil, lalu ia Menikah yang ke dua kalinya bersama Edward Simanjuntak. Setelah itu Dibawa Pindah ke Sumut.

Mengingat Susahnya kehidupan disana Ibuk Surati pun Beserta Keluarganya kembali lagi ke Rohil. Sesampai di Rohil ternyata suaminya mengalami menderita sakit yang lama, tidak lama kemudian Suami Ibuk Surati meninggal dunia sekira 1 tahun yang lampau. Karena Suami Sudah Tidak ada lagi akhirnya ibu Surati mengambil keputusan untuk menunggu kandang Sapi itu dijadikan rumahnya.

Ibuk Surati Mengambil Keputusan Itu karena mengingat dan menimbang bahwa rumah orang tuanya dekat Kandang sapi itu kecil melainkan kedua orang tua dia sudah cukup tua hidupnya pun Susah atau kurang mampu.

Ibu Surati (45) menghuni kandang Sapi milik Pak Surono Itu bersama dengan putera sulungnya bernama Indra Saputra berusia (13 tahun) Kelas 6 SD, yang ke 2 Imran Sahdika (10 tahun) juga di kelas 6 SD, yang ke 3 Ririn Inesinthiya (10 tahun) duduk di Kelas 3 SD, yang ke 4 Puji (6 tahun) kelas 1 SD dan yang bungsu Wiki Shakila Wilona belum sekolah.

Yang Terharunya lagi, untuk memenuhi kebutuhan makannya, Ibu Surati setiap harinya bekerja di kebun sawit berangkat pagi pulang sore dengan gaji lebih kurang Rp 60 ribu Perhari. “Saya bekerja di kebun sawit pak Amin, gajinya enam puluh ribu perhari pak”, kata Ibu Surati kepada wartawan.

Surati mengaku sebenarnya ia berkeinginan membawa ke 5 anaknya untuk tinggal di rumah kontrakan tetapi dia merasa tidak sanggup membayar sewanya. “Saya ingin bisa tinggal di rumah kontrakan pak, tapi sewanya nggak terbayar”, jelasnyalagi.

Kandang Sapi Ini lumayan besar dengan berukuran lebih kurang 9 M x 35 M, yang terletak di RT 027/RW 010 Kepenghuluan Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir. Untuk keperluan kamar tidur Ibu Surati dengan anaknya membuat sekat ruangan atau kamar seukuran 3 x 5 meter, yang dibuatnya sendiri dari bahan – bahan bekas Goni Pupuk Ponska. Namun, Sisa ruangan lainnya digunakan Ibu Surati untuk meletakkan berbagai alat masak memasak dan sebuah lemari pakaian lama serta gantungan – gantungan baju dan lain- lainnya.

Ironisnya mestipun kandang sapi itu tanpak memiliki kapasitas luas Tetapi bagi manusiawi sudah jelas bukan disitu tempatnya bersama keluarganya untuk menikmati hidup yang sederhana bahagia. Namun apa daya ibu lima anak ini hanya keterpaksaanlah membuat ia dan anaknya bisa bertahan selama delapan bulan.

Yang tak habis pikirnya lagi kalau disentil pentingnya kepedulian seksama, dimana kah letaknya mata hati Pemerintah Daerah. Padahal Sudah nyata nyata bahwa Ibu anak (5)lima itu tinggal dikandang Sapi seharusnya berupaya maksimal untuk memberi kan tempat tinggal yang layak.

Lebih parahnya lagi, realita Ibu anak (5) Lima Ini Suaminya Sudah Meninggal Dunia Otomatis lima Orang Anak Tersebut merupakan Anak Yatim. Kepada siapakah mereka meminta pertolongan agar mereka bisa terbantu kalau bukan dengan Pemerintah. Malang Betul nasib Ibu Surati Ini sampai detik Ini Belum juga nasibnya tersentuh bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir, untuk mendapatkan rumah layak huni(Said)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *