Gaya HidupPekanbaruPendidikanRiau

Ingin Buat Bangga Orang Tua Melalui Cita-cita

Zaki Maulana Paskibraka Pekanbaru

* Sempat Jadi Cadangan Putra dari Keluarga Sederhana Ini Terpilih Masuk Tim 8 Paskibraka Kota Pekanbaru 2019.

PEKANBARU, Riauandalas.com- ZAKI Maulana, salah seorang Siswa Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) 10 Pekanbaru ini berhasil lulus menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2019 tingkat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

 

Sebagaimana di ketahui, putra dari tiga bersaudara dari kelurga sederhana ini terpilih masuk dalam tim 8 pengibar bendera merah putih pada upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 RI di Kantor Walikota Pekanbaru 17 Agustus 2019 lalu. Dimana tim 8 tersebut termasuk tim inti dalam Paskibraka.

Putra kelahiran Pekanbaru tahun 2002 ini, sebelumnnya sempat merasa pesimis bahkan putus asa bisa lulus menjadi Paskibraka Kota Pekanbaru 2019. Pasalnya sesuai hasil seleksi penerimaan calon Paskibraka, ia sempat menjadi peserta cadangan dari 344 siswa se Kota Pekanbaru yang mengikuti seleksi. Cadangan dimaksud adalah peserta cadangan menunggu seleksi untuk tingkat Paskibraka Provinsi Riau 2019 yang artinya bisa masuk tim inti jika peserta calon Paskibraka tingkat provinsi lulus dari seleksi.

Alhamdulillah, dari beberapa cadangan tersebut ia akhirnya kembali terpilih dan masuk jadi tim inti menggantikan peserta calon Paskibraka tingkat provinsi yang dinyatakan lulus dalam seleksi.

Setelah ditetapkan menjadi peserta inti Paskibraka Kota Pekanbaru 2019, Ia pun lansung menjalani pelatihan dan pembinaan khusus dari pembina Paskibraka Kota Pekanbaru melalui Training Center (TC) selama 15 hari menjelang hari H.

 

Menurut putra yang memiliki cita-cita menjadi Akademi Militer (Akmil) ini, mengaku senang dan sangat bersyukur bisa lulus menjadi salah satu pasukan pengibar bendera merah putih ditingkat Kota Pekanbaru. Karena menjadi peserta Paskibraka itu merupakan keinginan yang sudah lama ia simpan sejak duduk di bangku sekolah MTSN dulu yang akhirnya bisa tersalurkan setelah masuk di jenjang menengah atas atau SMA.

Guna bisa masuk dan ikut menjadi Paskibraka, ia pun mengikuti semua kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul) di sekolah, salah satunya menjadi peserta Pasukan Khusus (Pasus) yang mampu mendeskripsikan dan mebentuk karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pasukan khusus (PASUS)

Siswa SMAN 10 Jurusan MIPA yang akrab di paggil Zaki ini, mengatakan keinginan kuat ikut menjadi Paskibraka Pekanbaru 2019 ini, demi mewujudkan masuk Amil di masa akan datang. Karena menurutnya tidak ada cita-cita lain selain ingin menjadi TNI yang merupakan idaman dari kecil. Tambah lagi menjadi TNI itu bisa berbakti pada negara dan juga demi membahagiakan orang tua serta ingin membuktikan mampu menjadi anak yang membuat orang tua merasa bangga.

“Saya dari kecil sangat ingin menjadi TNI, maka itu apapun kegiatan sekolah saya ikuti, termasuk Paskibraka ini yang termasuk perjuangannya bisa ikut,” katanya merasa sangat bangga sukses menjalankan tugas sebagai pasukan bendera merah putih.

Lebih jauh ia mengaku, bisa ikut menjadi Paskibraka Pekanbaru tidak lepas dari dorongan dan dukungan orang tua, terutama Bundanya yang selalu mendoakan dan memberikan semangat selama mengikuti seleksi sampai akhir pengibaran bendera. Untuk itu ia sangat berterimakasih dan berjanji akan selalu berjuang dan berbuat yang terbaik kedepan demi membahagiakan orang tuanya. Termasuk dalam menggapai cita-cita masuk Akmil.

“Bunda luar biasa, beliau selalu mensupport dan mendukung, bahkan usaha Bunda melebihi aku.
Makanya aku bertanggung jawab besar harus bisa memenuhi harapannya dan bisa membuat mereka jadi bangga,” ujarnya.

Disisi lain, orang Tua Zaki Maulana Elvia Rahmadona, mengaku sebelumnya sempat pesimis, khawatir dan bercampur dan sedih mendengar Zaki sempat jadi cadangan ketika di seleksi. Pasalnya, ia juga tau dan paham keinginan anaknya. Maka itu setelah mendengar kelulusan Zaki ia sangat bersyukur dan berharap Paskibraka Kota Pekanbaru menjadi awl baik untuk Zaki menggapai cita-cita jadi TNI

“Alhamdulillah, saya sangat bangga sekali. Memang sebelumnya saya sempat khawatir ternyata Allah mengabulkan doa saya,” kata Elvia yang selalu mendoakan anaknya selama perjuangan masuk Paskibraka.

Ia mengaku, mendukung penuh anaknya untuk ikut Paskibraka ini. Bahkan dukungan itu mulai dari kegiatan Pasus dari sekolah sampai seleksi dari tingkat sekolah. Dimana seluruh kebutuhan mulai sekecil sampai yang besarpun ia lengkapi dengan baik. Meski mempersiapkan semua itu dengan susah payah karena semuanya harus menggunakan biaya.

Bahkan untuk kebutuhan perlengkapan Paskibraka anaknya ini, ia sampai menjual pehiasan cincin dan kalung emasnya asalkan anaknya bisa cukup dan lengkap sesuai kebutuhan. Karena ia tidak mau kebutuhan itu menjadi masalah dan beban bagi anaknya selama menjadi Paskibraka.

“Memang ada dari beberapa perlengkapannya cukup besar biayanya bagi kami, tapi saya tidak peduli asalkan Zaki bisa ikut tampa ada beban dan bisa sama dengan anak-anak lainya,” katanya.

Ia juga bersyukur, karena anaknya juga tidak banyak permintaan dan menjadikan sesuatu itu masalah. Contohnya saja waktu seleksi kami sempat tidak bisa belikan baju putih untuk beliau seleksi. Karena ada baju kakeknya yang juga muat ia pun mau menerima meskipun tidak sebagus yang baru.

“Saya juga bangga karena dia tidak malu dengan kehidupan kami. Dan saya sangat berharap.sifat itu bisa terus ia jaga dan slalu bangga dengan kelurga apapun bentuknya,” kata iunyang kesehariannya ibu rumah tangga ini.

Sementara Ayah Zaki, Andre, juga mengaku bangga atas kesuksesan Zaki bisa terpilih masuk.jadi anggota Paskibraka tingkat Kota Pekanbaru. Pasalnya untuk bisa menjadi Paskibraka ini bukan gampang dan tidak semua anak bisa ikut. Maka itu ia terus mendorong Paskibraka ini menjadi salah satu momen dan dasar bagi Zaki untuk menggapai cita-cita.

“Saya juga gak nyangka dari 344 orang yang ikut seleksi Zaki bisa terpilih, apa.lagi seleksinya cukup ketat dan betul-betul di pilih. Baik untuk fisik, nilai maupun lainya sesuai persyaratan Paskibraka,” ujarnya.

Untuk kedepan, ia terus berpesan kepada Zaki bahwa sebagai anak pertama dan juga satu-satunya laki-laki di keluarga, Zaki bisa menjadi contoh dan panutan bagi adik-adiknya. Selain itu ia berharap Zaki tidak cepat berpuas diri dan terus berjuang sampai apa yang di cita-citakan bisa tercapai. Karena bagaimanapun masa depan beliau ada ditangan beliau dan jangan sampai gampang terpengaruh dengan lingkungan.

“Saya hanya bisa berpesan beliau tetap berjuang sampai apa yang diinginkan bisa tercapai. Jangan contoh seperti apa ayah mu tapi lihat upayanya yang bisa kamu jadikan tauladan untuk menuju kesuksesan labih baik,” katanya.(dre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *