Hukum&KriminalPelalawanRiau

Kapolres Pelalawan Pimpin Apel Gelar Ops Ketupat Muara Takus 2018 Dan Pemusnahan Miras Miras 7884 Botol, Rokok 2150 Slop, Oli 533


PELALAWAN,Riauandalas.com– Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Ketupat Muara Takus 2018 dan pemusnahan barang bukti Miras berlangsung di lapangan Upacara Kantor Bupati Kab.Pelalawan Rabu tanggal 06 Juni 2018 sekira pukul 08.00 Wib.

Sebagai inspektur upacara AKBP Kaswandi Irwan S.Ik,Perwira Upacara Kasat Lantas Polres Pelalawan AKP Mas’ud Ahmad S.IK dan Komandan Upacara Kanit Lantas Pkl. Kuras Polres Pelalawan Ipda Harianto Tinambunan SH,M.Si.

Kegiatan Apel tersebut turut dihadiri Bupati Pelalawan HM,Harris Sekda Kab. Pelalawan T.Muhklis,Kepala Kejari Kab. Pelalawan Teti Syam SH,Kepala Pengadilan Negri Kab. Pelalawan, Wakapolres Pelalawan Kompol M.Agus Hidayat SH, SIK, Kepala BNNK Pelalawan AKBP Andi Salomon, Danramil Pkl. Kerinci yang diwakili oleh Pabung Mayor Untung, Kasat Pol PP, Kepala Dinas Perhubungan, serta di ikuti oleh Para Kabag, Kasat, Kapolsek, dan Personil Polres Pelalawan, Personil TNI, Personil Sat Pol PP, Damkar, Dishub, Senkom dan dinas Kesehatan Kab. Pelalawan.

Dalam amanatnya Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan S.IK menyampaikan sebagai salah satu operasi kepolisian terpusat, Operasi Ketupat Tahun 2018 diselenggarakan secara serentak di seluruh Polda jajaran selama 18 hari mulai tanggal 7 s.d. 24 Juni 2018. Operasi ini melibatkan sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.

Rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Ramadniya pada tahun 2017 disertai analisa potensi gangguan kamtibmas di tahun 2018. Sehingga pada pelaksanaan operasi tahun ini, setidaknya terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama.

 

Potensi kerawanan pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Pada tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), maupun Satgas Pangan Polri.

Pada tahun ini, potensi permasalahan masih berkisar pada masalah distribusi pangan, upaya penimbunan oleh kelompok kartel / mafia pangan, maupun perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan langkah proaktif dari stakeholders terkait guna mengatasi hal ini.

Potensi kerawanan kedua adalah permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Hasil survey jalan yang dilaksanakan oleh Korlantas Polri bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, maupun Dinas Jasa Marga, dan Pertamina, mendapati sekurangnya terdapat enam lokasi rawan macet pada jalur utama mudik lebaran.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya memberikan penekanan kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan, agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat. Berbagai strategi bertindak yang telah ditetapkan agar diikuti dengan baik. Optimalkan pelayanan pada 3.097 Pos Pengamanan, 1.112 Pos Pelayanan, 7 Pos Terpadu, dan 12 Pos Check Point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi.

 

Potensi kerawanan ketiga yang juga harus diantisipasi adalah potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, seperti curat, curas, curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis. Untuk itu, para Kasatwil diharapkan dapat mengambil langkah pre-emtif maupun preventif yang diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada. Saya juga berharap, agar seluruh Kasatwil dapat terus menerus berkoordinasi dengan pihak Basarnas, BMKG, dan pihak terkait lainnya, dalam upaya mengantisipasi dan mewaspadai potensi bencana alam.

Potensi kerawanan keempat adalah, ancaman tindak pidana terorisme. Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme, saya menekankan kepada seluruh Kasatwil untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas (preemtif strike), melalui optimalisasi peran Satgas Anti Teror di seluruh Polda jajaran.

Di samping itu, pengamanan tempat ibadah, pusat keramaian, mako Polri, serta aspek keselamatan personel pengamanan harus menjadi perhatian. Perkuat pengamanan pada objek-objek tersebut dan laksanakan pendampingan personel pengamanan oleh personel bersenjata (buddy system).

Khususnya dalam mewujudkan keamanan secara umum, saya perintahkan kepada seluruh jajaran untuk terus menerus meningkatkan kerjasama dengan rekan – rekan TNI serta stakeholders terkait lainnya.

Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan Deklarasi dalam Mendukung Asian Games 2018 dan Pemeriksaan Ranmor Ops Ketupat Muara Takus 2018 dan pemusnahan barang bukti hasil dari pelaksanaan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan ( K2YD ) oleh Polres Pelalawan dengan rincian BB yang dimusnakan Sbb :


Minuman keras berbagai merk berkelas sebanyak lebkur 8000 Botol dengan jumlah nominal lebih kurang Rp. 2 Milliyar.

Seluruh rangkaian Apel Gelar pasukan Ops Ketupat Muara Takus 2018 berakhir sekira pukul 09.15 Wib. Selama giat berlangsung situasi terdapat aman terkendali.

Operasi ketupat dimulai dari tanggal 7 s/d 24 Juni 2018 menerjunkan 90 Personil dan ada 4 Pospam dan 1 Posyan yang titiknya seperti tahun lalu.( rls/md ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *