PemerintahanRohul

Program Seorang Kades Di Rohul ini Dapat Dukungan Dari Akademisi UNRI

ROKAN HULU, Riau Andalas.com  -Sebagai bentuk dukungan sukseskan program Bupati Rokan Hulu (Rohul), H.Suparman.S.Sos.M,Si sebagai “Negeri Suluk Berpusako Nan Hijau”, Desa Babussalam tahun 2017 ini program kan prosesi masyarakat pendatang yang sudah berdomisili di Babussalam Kecamatan Rambah untuk masuk suku secara massal.

Kepada sejumlah wartawan Kepala Desa (Kades) Babussalam Basron menjelaskan,program itu bukan bentuk intervensi bagi warga pendatang. Namun upaya untuk meningkatkan persatuan serta rasa kekeluargaan. Apalagi Babussakam sebagai desa adat yang berada di tengah kota Pasir Pangaraian, juga untuk membangun karakter bangsa sesuai kata pepatah “dimana Bumi di pijak disitu langit dijunjung”.

Hal ini bukan merupakan program Kades semata. Namun telah disepakati dan sudah di musyawarahkan 4 kali bersama Datuk Adat dan Ninik Mamak, tentang persoalan dalam menghidupkan kembali adat istiadat di Desa Babussalam,” katanya”

Basron yang didampingi Sekdes nya Abdul Hakim dan pendamping desa, saat di kunjungi 4 perwakilan dari Universitas Riau (UNRI)  diruang kerjanya kantor Desa Babussalam, berdialog langsung dengan ketua rombongan Firdaus yang merupakan Dekan Fakultas Hukum UNRI, DR Miksasa Indra ,Wakil Dekan I, DR Hayati Yusni Wakil Dekan II dan Ardiansyah SH.MH ‎Kabag Pidana,  pada Jumat (3/11/2017) siang.

Menurut Basron, selain kegiata ekonomi karakyatan, UNRI juga mendukung kegiatan prosesi masyarakat pendatang yang berdomisili di Babussalam untuk masuk suku secara massal. Apalagi, itu sudah diprogramkan dan dianggarkan Rp 15 juta melalui Dana Desa (DD).

“Kedepannya, seluruh warga Babussalam harus miliki induk suku di ‎7 suku yang ada, yakni Suku Ampu, Melayu, Kuti, Kandang Kopuh, Muniliang, Bonuo dan Pungkuik. Masyarakat yang berada di Babussalam, mereka harus memiliki orang tua angkat melalui suku yang ada. Dimana nantinya, bila ada permasalahan maka nantinya induk suku orangtua angkat yang menyelesaikannya secara adat baik persoalan hukum dan lainnya tidak harus ke polisi,” jelas Basron.

Terkait pendampingan program di desa babussalam Dekan Fakultas Hukum UNRI Firdaus mengatakan bahwa kampus UNRI milik masyarakat dan punya tanggung jawab dalam melestartikan adat dan budaya Mereka siap bekerjasama yakni Fakultas hukum berbasis melayu, dan mereka juga wajib mengangkat kearifan adat lokal Melayu.

“Di UNRI ada 4 mata kuliah terkait hukum adat, perkawinan, desa adat, pengelolaan SDA adat Melayu. Sehingga Persoalan nantinya bisa diselesaikan oleh Ninik Mamak, dan tidak semua masalah harus dipolsi kan, sebenarnya ini amat baik namun cukup diselsaikan dengan adat,”.

“Kemudian, dengan adanya kearifan lokal di suatu desa, maka seluruhnya duduk sama rata, berdiri sama tinggi kemudian semua masalah diselasikan oleh adat. Sehingga, UNRI bekewajiban mengangkat kearifan lokal adat melayu di Desa Babussalam. Kita akan gali dan angkat, sebagai rujukan kita punya adat istiadat,” ucapnya.

Dan untuk jangka panjang nya bisa dilakukan, seperti penyuluhan hukum. Dengan Skala besar kita bisa kalaborasi kan dengan fakultas lainnya, ‎Dan tugas kita, pengajar, penelitian dan pengabdian, Karena kampus kontribusinya bukan hanya sosial, dan bukan cetak namun SDA,” ujarnya,

Kemudian, peran UNRI  dalam pengabdiannya kepada masyarakat. Dengan fakultas hukum, sebagai akademisi yang jadi tanggung jawab sebagai program pengabdian masyarakat.

“Target di  provinsi ‎Riau, dan Desa Babussalam sebagai desa yg perlu didampingi karena punya program yang jelas,”kata Firdaus.

Kades Basron sendiri mengakui, bahwa saat ini pihaknya bersama masyarakat mendukung program Negeri Suluk Berpusaka Nan Hijau. Pusaka yakni adat, sedangkan nan hijau program kebun kurma dan agro politan upaya peningkatan ekonomi kerakyatan.

“Saat ini, warga pendatang yang sudah menetap di Babussalam sekitar 400 jiwa yang belum mempunyai induk suku di desa kita.. Sedangkan penduduk kita kini capai 2473 jiwa dengan total 623 Kepala Keluarga (KK). Kita ajak keluarga untuk masuk suku yang bertujuan menyatukan seluruh masyarakat di Babussalam, tentunya dibawah pembinaan UNRI,” harap Basron. **( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *