PemerintahanRohul

Desa Bagan Tujuh Rohul Meriah 600 Murid ‎Dari 20 MDTA ikuti Lomba FASI Ke VIII

ROKAN HULU, Riau Andalas. com   -Sekitar 600 murid dari 20 Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) se-Kecamatan Kunto Darussalam, Mimggu (30/7/2017), ikuti lomba Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) ke VII, yang dipusatkan di Desa Bagan Tujuh, Kecamatan Kunto Darussalam.

Kegiatan FASI ke VII tingkat Kecamatan Kunto Darussalam, diawali pelaksanaan pawai taaruf dilepas Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kunto Darussalam, Efriadi.S.Ag dari lapangan sepak bola Desa Bagan Tujuh, dan finish di Masjid Jamiut Taqwa, melibatkan khafilah sekitar 600 murid dari 20 MDTA, sejak pukul 08.00 Wib.pagi tadi

Menurut Ketua Panitia pelaksana kegiatan, H.Marzuki didampingi wakil panitia Khusus Acara, Husin Mirwany.S.Pd dan Misron Riyadi.S.PdI mengatakan, kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan yang digelar ajang untuk meningkatkan sumber daya murid MDTA sekaligus tingkatkan syiar Agama Islam.

“Dari kegiatan FASI yang digelar setiap tahunnya, diharapkan murid MDTA bisa memiliki kemampuan, terutama dalam lomba yang dilaksanakan. Kita berterima kasih, kepada Camat Kunto Darussalam, KUA, Kepala Desa Bagan Tujuh, serta seluruh elemen masyarakat, karena sudah mendukung terlaksana dan suksesnya FASI ke VII yang dipusatkan di Bagan Tujuh ini,” kata Marzuki.

Wakil panitia Khusus Acara, Husin Mirwany.S.Pd,ketika ditanya tentang kegiatan lomba Pihaknya mengatakan  ada 11 mata acara, yang diperlombakan diajang FASI VII tahun 2017 ini, diantaranya seperti Tilawatil Quran, MTQ Islami, Tartil Quran, Pidato Bahasa Indonesia dan bahasa Arab, Azan Subuh, rebana, Fahmil Quran, Kaligrafi, Puisi Islami dan pawai taaruf.

Dari pantauan wartawan Antusias masyarakat serta para wali murid MDTA juga patut diacungi jempol, karena sejak pawai taaruf hingga pelaksanaan lomba, yang dipusatkan di Masjid Jamiut Taqwa serta gedung SDN 019 Kunto Darussalam, masyarakat ramai menyaksikan acara pertandingan. Selain itu, masyarakat juga ikut berpatisipasi dalam membantu memberikan kontribusi penyediaaan makanan dan minuman untuk para peserta termasuk panitia.” Kata Husin Miraway”

Acara di buka langsung oleh Camat Kunto Darussalam, Ruslan. S.Sos serta melihat secara langsung murid yang bertanding. Dan Dirinya menyatakan, sangat bangga karena melihat antusias peserta dan masyarakat yang tumpah ruah dalam mengikuti acara tersebut

Lebih lanjut Camat memgatakan untuk kedepannya atas nama pemerintah, maupun KUA dan Kades selaku pembina sangat mendukung pelaksaan FASI.agar bisa dijadikan kegiatan rutin setiap tahun nya.

“Karena menurutnya kegiatan ini menyangkut masalah budi pekerti, masyarakat Rohul khususnya Kunto Darussalam. Kita akan ajukan ke Pemkab Rohul, bagaimana kedepannya bisa mendukung pendidikan PDTA ditumpangkan ke ADD, kemudian dana CSR perusahaan akan kita coba melakukan upayakan “kata camat”

Termasuk, terhadap guru-guru Madrasyah di Rohul yang sudah tidak lagi menerima bantuan hibah honorer dari Pemkab Rohul, dirinya akan berupaya agar 20 MDTA di Kunto Darussalam bisa dibantu.

Sementara Kepala KUA Kunto Darussalam, Efriadi.S.Ag mengaku salut atas pelaksanaan FASI ke VII di Desa Bagan Tujuh yang antusias didukung masyarakat. Bahkan, Kunto Darussalam bisa wakili Rohul ke Provinsi ajang FASI tahun 2016 lalu,  ada 3 cabang yang dilombakan, yakni Tahfiz Quran, Pidato bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.

“Kita melihat, antusias masyarakat termasuk para peserta yang ikut lomba di FASI ke VII. Berharap, kedepannya pelaksanaan FASI bisa terus bertambah meningkat,” harap KUA.

Hanya saja, Ketua panitia pelaksana kegiatan berharap, kedepannya Kementrian Agama (Kemenag) Rohul bisa mengikutsertakan 11 cabang pada FASI tingkat Rohul nantinya. Karena, seperti juara FASI di Kunto Darussalam yang diutus hanya untuk tiga cabang saja. Sementara, dari lomba di FASI ada 11 cabang.

Misron Riyadi juga berharap, Provinsi Riau bisa melihat eksisnya 20 MDTA di lima desa sengketa antara Rohul-Kampar yang ikuti FASI ke VII di Desa Bagan Tujuh, Kunto Darussalam. Berharap, 20 MDTA yang ada di lima desa tetap bagian dari Kabupaten Rohul, bukan Kampar.*** ( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *