Hukum&KriminalRohul

Keluarga korban Pengeroyokan Desak Kapolsek Kunto Darusalam,segera Tangkap Pelaku

Ilustrasi Gambar Net

 

ROKAN HULU, Riau Andalas.com –  keluarga korban pemukulan terhadap pemuda Suwondo dan kakaknya Sukasmitha, warga Dusun Pecandang Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam 7 Desember 2016 lalu, mendesak pihak kepolisian khususnya Polsek Kunto Darussalam,untuk segera  menangkap para pelaku pemukulan yang sampai kini belum ditahan.

 

Irwan, keluarga korban pemukukan yang juga suami Sukasmitha (korban) juga abang ipar Suwondo (korban), Sabtu (24/12/2016) siang kemarin, sudah bertemu dengan Kapolsek Kunto Darussalam, AKP Artisal, dan dirinya mempertanyakan sudah sejauh mana tindak lanjut laporan dugaan pemukulan juga penganiayaan yang dilakukan oknum warga Kota Lama, H.A  dan pelaku lainnya merupakan suami istri yaitu Mar dan An, termasuk anak Mar dan An berinisial And bersama dua rekannya,  pada 7 Desember sekitar pukul 22.00 Wib.

 

Menurut kapolsek “Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan panggil para pelaku terkait dugaan pengeroyokan dan pemukulan terhadap Sukasmitha dan adiknya Suwondo. Kasus ini tetap diproses dan berjalan,” kata Akp Artisal kepada wartawan sabtu (24/12/16) Di Ruang kerjanya.

 

Irwan yang juga warga Kota Lama menyatakan, atas tindakan pemukukan dan pengaiayaan yang dilakukan oknum, H.A, Mar dan isterinya An, menyebabkan isteri dan adik iparnya mengalami luka juga memar di bagian pelipis dan mata. Kasus dugaan penganiayaan dan pemukulan itu sendiri, sudah dilaporkan isteri dan adik iparnya ke Polsek Kunto Darussalam, termasuk bukti visum.

 

Awal dugaan penganiayan dan pemukulan terjadi, pada 7 Desember 2016 sekitar pukul 20.00 Wib, Suwondo bersama rekannnya, Arya, bermain ke rumah teman wanita mereka, Cerly, di Desa Bukit Intan Makmur. Malam itu, keduanya bersama Cerly dan seorang rekan wanita lainnya, santai sambil bermain gitar di depan rumah orang tua cerly. Sekitar pukul 21.00 Wib, datang rombongan pelaku, And bersama rekanya.

Kemudian, And memanggil rekan Suwondo, Aria, dan menanyakan prihal keberadaan kami dan Suwondo. Sekitar dua menit, Aria kemudian memanggil Suwondo, dan menanyai prihal alamat termasuk hubungan dengan Cerly.

“Namun, saat itu And dan dua rekannya mendorong tubuh saya, lalu memukul wajah saya hingga empat kali. Akibatnya, bagian pelipis mata saya berdarah. And memukul bersama rekannya, Wa dan lainnya. Kemudian, saya lari ke arah rumah Cerly dengan kondisi pelipis berdarah, kemudian menelpon kakak saya bahwa saya sudah dikeroyok, dan tidak erapa lama kakak saya tiba di rumah Cerly dengan mengendarai sepeda motor,” ungkap Suwondo.

Jelas Suwondo lagi, setibanya di rumah Cerly, Sukasmita menanyakan kepada And dan rekan-rekannya, mengapa adiknya dipukul dan dikeroyok. Namun pertanyaan itu diakui Sukasmita malah dibantah pelaku And. Kemudian And dan rekan-rekannya pergi meninggalkan rumah Cerly.

 

Karena adiknya sudah berdarah di pelipisnya, niat Sukasmita akan membawa adiknya berobat ke klinik di dekat Pasar Kota Lama. Lalu sempat singgah ke rumah abang iparbya dan mengadukan prihal pengeroyokan itu, kemudian akan membawa adiknya ke klinik.

Namun kata Sukasmitha, saat di jalan raya Kota Lama tiba-tiba saja mobil jenis Jeep wilis yang diduga dikendarai H.A bersama rekannya Is, dan satu mobil lainnya jenis Nissan Tarano dikendarai suami isteri, Mar dan An langsung menghadang sepeda motor yang saya kendarai. Lalu, isteri Mar langsung datangi saya dan menanyakan apakah saya menantangnya seperti pernyaaan anaknya, And.

“Saat itu saya menyatakan tidak ada menantangnya. Dan saya berupaya menjelaskannya, namun tiba-tiba An mengambil sandal dan memukulnya ke bagian mata saya.Lalu, H.A memukul bagian punggung saya, juga saat itu Mar sempat menarik tangan saya kemudian saya tampik dan lepas, bahkan rambut saya sempat dijambaknya. Laluwajah saya dipukul, sehingga sempat mengeluarkan darah di bagian pelipis,” sebut Sukasmita, dengan sedih setelah mengenang penganiayaan dan pemukulan satu keluarga yang dilakakukan ke dirinya.

Usai memukul dan menganiaya korban, para pelaku akhirnya meninggalkan Sukasmita yang kesakitan bersama adiknya. Akhirnya, keduanya mengadukan dan membuat laporan atas dugaan penganiayaan dan pemukukan tersebut ke Polsek Kunto Darussalam, termasuk dilakukan visum ke klinik didampingi pihak Kepolisian.

“Kita sayangkan atas dugaan penganiayaan dan pemukulan terhadap isteri serta adik ipar saya. Karena pelaku A.H merupakan orang terpandang di Kota Lama, seharusnya tidak melakukan hal itu. Atas peristiwa itu, sangat membuat saya dan keluarga terpukul sekali. Kota mendesak Bapak Kapolres Rohul juga Kapolsek Kunto Darussalam, agar mengusut sampai tuntas kasus ini. Tangkap para pelakunya, apalagi ini dilakukan oleh sekeluarga, dan sudah tidak manusiawi. Wanita juga dianiaya dan dipukuli, sebagai suami saya tidak terima dan kasusnya harus diusut tuntas,” ucap Irwan dengan nada lirih. **( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *