PemerintahanRohulSosial&Budaya

Hari Ibu Ke 88 Meriah, Istri Kades se-Bangun Purba Ikut Lomba Menggiling Cabe

ROKAN HULU, Riau Andalas.com  – Dalam Rangka Memeraiahkan hari Ibu ke-88 tahun 2016, ibu Kepala desa (kades) se-Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) ikuti lomba giling cabe, Selasa (20/12/2016).

Kegiatan yang dipusatkan di halaman kantor Camat, lomba dibuka Camat Bangun Purba, Suharman Nasution, S.Pi, didampingi ketua PKK Bangun Purba, Susrianti, S.Pd.

Suasana lomba membuat susaana meriah, apalagi saaat lomba menggiling cabe merah diiringi musik dangdut “Sambalado” sehingga peserta dan penonton kian meriah. Kegiatan lomba tersebut, bartu pertama kali digelar dan mendapat respon positif sebagian besar masyarakat setempat yang didominasi kaum hawa.

Kaum ibu peserta lomba, terlihat antusias ikuti lomba giling cabe sambil berjoget. Lomba yang diadakan ini juga menjadi tontonan menarik warga sekitar. Selain lomba giling cabe, kaum ibu di Bangun Purba juga digelar lomba baca puisi bagi murid PAUD, lomba busana kebaya Nasional juga pidato ibu-ibu.

Menurut Ketua panitia kegiatan, Wahyu Purwaningsi, kegiatan itu memang sengaja dirancang guna memeriakan peringatan hari ibu. Selain itu, acara ini juga menjalin kekompakan sesama warga.

“Berharap, kedepannya peringatan hari ibu selalu dimeriahkan seperti saat ini,” ujarnya.

Ketua PKK Bangun Purba, Susrianti mengaku, sengaja gelar berbagai lomba di peringatan hari Ibu ke-88 tahun ini. Lomba menggiling cabe, sebut Susrianti, sengaja digelar karena saat ini perkembangan zaman yang kian modern, tradisi menggiling cabe seolah mulai luntur.

“Sementara, bila kita masak gunakan cabe yang digiling akan lebih enak masakan yang dihasilkan, daripada di blender. Sebab itu, tradisi ini harus tetap kita pertahankan, agar kaum ibu rajin masak gunakan cabe yang digiling tangan,” harapnya.

Camat Bangun Purba, Suharman Nst, sangat mengapresiasi lomba yang digelar kaum ibu di kecamatan Bangun Purba. Apalagi pada perlombaan giling cabe, Suharman menilai kegiatan ini sangat positif dilakukan.

“Lomba giling cabe ini perlu dilestarikan, karena saat ini banyak kita temui ibu-ibu menggiling cabe dengan blender ataupun yang langsung membeli cabe giling dipasar. Melalui lomba ini kita ingin mengingatkan kembali kepada ibu-ibu cara mengiling cabe secara tradisional yang mulai ditinggalkan,” sebut Suharman.

Diungkapkan mantan Kabag Humas Setdakab Rohul lagi, bahwa masakan yang dihasilkan dari gilingan secara tradisional lebih enak dibandingkan dengan hasil cabe yang di blender.

“Kalau rasa itu relatif, namun saya lebih enak yang digiling secara tradisional, karena biji-biji cabenya akan hancur,” terangnya.**( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *