LingkunganPekanbaru

Jalan lingkungan warga yang tidak tidak bisa ditempuh karena Becek

img-20161126-wa0037

Mati Langkah di Musim Hujan

– Jalan Berkubang Warga Kulim Huni Rumah

PEKANBARU, Riau Andalas.com– Di lihat dari lajunya perkembangan Kota Pekanbaru saat ini, tidak jauh kala dibanding kota-kota besar di Indonesia. Dimana gedung-gedung pencakar langit terus bertambah disetiap sudut kota, membuktikan jika Pekanbaru sudah merupakan kota besar yang sejahtera.

Sayangnya, perkembangan itu belum merata dirasakan masyarakat kota Pekanbaru, yang masih sibuk bergelimang kerasnya kehidupan yang slalu menjalani tantangan untuk mencukupi kebutuhan.

Seperti warga Jalan Badak Kecamatan Tenayan Raya, kerasnya kehidupan tidak hanya dihalangi rendahnya perekonomian, tapi juga menantang kondisi alam yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Bahkan dalam menantang duam musim tersebut warga Jalan Badak ada yang harus mengalah dan tidak bisa berbuat apa-apa “Mati Langkah” karena tidak bisa bergerak sama sekali. Seperti musim hujan yang hanya bisa menghuni rumah dan tidak bisa keluar karena dihukum jalan yang tidak bisa ditempuh.

Seperti yang berada di lingkungan RW26, jika sudah musim hujan saat ini, jangan kan untuk bekerja keluar rumah saja warga sudah kesulitan, karena jalan yang sudah berubah jadi kubangan lumpur akibat ditimpa hujan. Sehingga warga harus dirumah sampai musim hujan berakhir.

Menurut Ketua LPM Kecamatan Tenayan Raya Alizar, parahnya kondisi jalan warga di lingkungan jalan badak tersebut hampir merata diseluruh RW yang saat ini sulit untuk diperbaiki. Karena terkendala kondisi daerah dan juga terkait usaha warga yang melibatkan kendaraan berat.

Sebelumnya kata Alizar, pihak kecamatan sudah mencoba untuk bantu semensasi, tapi tidak bertahan lama karena dasar tanahnya tidak bisa menyatu dengan semensasi. Tambah lagi kendaraan yang melintas kedaraan bernuatan berat yang setiap hari beroperasional membawa batu bata yang jalan tersebut cepat hancur. Sementara mobil truck berat itu tidak mungkin di larang karena itu usahanya masyarakat.

“Kita sudah masuk dalam musrembang, sesuai pengkajian memang tidak bisa hanya semensasi tapi harus jalan

Jauh hari sebelumnya jelasnya, ia juga sudah mengkoordinasikan dengan warga, jika jalan-jalan itu tidak bisa semensasi saja. Sementara untuk membuat jalan permanen anggaran Kota Pekanbaru lagi menurun, sehingga masyarakat harus bersabar dengan kondisi yang ada.

“Kita sudah koordinasikan dengan warga, mereka juga memahami dan yang diminta hanya pengerasan, semua sudah kita selenggarakan yang akhirnya hancur kembali karena hujan,” kata ketua Alizar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *