PekanbaruPolitik

Mundur Pilwako, 220 Ribu Pedukung Dwi Agus Kecewa

img-20161008-00763
*Dwi sebut mundur karena ada alasan

PEKANBARU, Riau Andalas.com– Sekitar 220 ribu massa pendukung Dwi Agus Sumarno kecewa mundur dan tidak ikut bertraung di Pilwako Pekanbaru. Pasalnya jauh hari sebelumnya ratusan pendukung tersebut sangat optimis Dwi Agus Sumarno menangi Pilwako 2017. Hal itu sesuai kekompakan dari seluruh pendukung yang ada diseseluruh kecamatan se Kota Pekanbaru.

Ratusan pendukung yang tergabung dalam Keluarga Dwi (KD) tersebut, menyampaikan kekecewaanya saat mengikuti kegiatan syukuran yang diselenggarakan Dwi Agus Sumarno akhir pekan lalu dikediamanya. Dimana mereka sangat menyayangkan pernyataan Dwi Agus memilih mundur. Pada halk mereka tau dwi Agus sudah mendapat perahu untuk maju Pilwako.

Seperti yang disampaikan salah seorang tim KD Cahyo Widyanto, dikatakanya secara harapan sudah pasti sangat kecewa dengan pengunduran Dwi Agus, karena ia tahu persis untuk maju Pilwako Dwi Agus ada perahu dari partai PDI-P. Sehingga iapun tidak tahu apa alasan Dwi Agus mundur dari pencalonan.

“kalau kecewa sudah pasti, tapi disisi lain kita juga pahami pasti bapak Dwi ada alasan lain,” kata Cahyo.

Hal senda juga disampaikan Surono, jika kekecewaan yang dirasakan tersebut bukan hanya karena mundur dari pencalonan, tapi juga kehilangan harapan untuk membuat perubahan Kota Pekanbaru. Karena sesuai program Dwi Agus sebelumnya sangat sesuai dengan harapan masyarakat, diantaranya membangun Kota Pekanbaru dan dan menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat.

“Untuk dukukungan kita sudah siapkan kekuatan di seluruh kecamatan. Tau-tau kita dapat kabar Dwi Agusnya menyatakan mundur. Apa gak kecewan,” kata Surono.

Disisi lain Atai Srindit yang juga merupakan pengurus tim KD asal kecamatan Senapelan, menyampaikan kakuatan pendukung Dwi Agus yang tergabung dalam KD tersebut sudah beredar di seluruh kecamatan se Pekanbaru. Dimana tim-tim itu sudah siap memenangkan Dwi Agus pada Pilwako Pekanbaru. “Maka itu wajar saja jika seluruh tim merasa kecewa, karena kemunduran Dwi Agus diluar dugaan pendukung yang sudah memiliki perahu untuk maju.

Menanggapi hal tesrsebut Dwi Agus Sumarno mengakui bersalah dan memahami rasa kekewcewaan pendukung pada dirinya. Namun ia menyampaikan mundur dari pencalonan itu merupakan langkah untuk kebaikan dari salah satu alasan yang tidak bisa dipaksakan. Karena jika dipaksakan akan memberikan kekecewaan yang lebih mendalam.

Adapun alasan tersebut katanya, tidak adanya terjalin komunikasi baik dengan calon pasangan, sehingga ia memutuskan untuk mundur dari pencalonan. karena jika ia tetap memaksakan hasilnya akan jauh tidak baik dan tidak akan sejalan kedepanya.

“Permasalahanya terjadi bukan pada partai pengusung, tapi pada calonnya yang tidak terjalin komunikasi. Maka itu saya pilih mundur dari pada bermasalah dibelakang hari,” kata Dwi meminta maaf pada seluruh masyarakat pendukung. Khusunya tim KD.

Untuk maju Pilwako Pekanbaru ini, jelas Dwi ia mundur bukan karena gagal mendapat perahu, tapi menimbang pada masyarakat yang ingin ada perubahan untuk Pekanbaru. Karena tidak akan mungkin ia memaksakan maju hanya mengikuti partai dan tidak cocok dengan pasangan. Karena tidak akan pernah berjalan apapun program yang akan dikerjakan. Dan itu sudah sering terjadi pada beberapa kepala daerah.

“Kalau untuk partai pengusung kita mendapat dukungan, baik dari PDi-P maupun Hanura selaku koalisi. Bahkan PDI-P sendiri tetap memberikan pilihan pada kita karena dari awal komit untuk memberikan dukungan,”

“Salah satu bukti PDI-P mendukung kita,
Untuk Koalisi PDI-P tidak mau dengan Hanura, tapi kembali pada koalisi awal yaitu PPP,” ujar Dwi.

Terkait arahan dukungan yang dimiliki sekarang, ia kembali menyerahkan pada simpatisan dengan memberikan pilihan pada pasangan yang sesuai dengan program sebelumnya, yaitu membangun dan membuat perubahan untuk kota Pekanbaru.

“Kalau untuk mengarahkan kita sudah pasti tidak bisa, karena kita masih berstatus PNS, makan itu kita serahkan pada pendukung untuk bisa menilai program Paslon yang sejalan dengan kita sebelumnya,” tutur Dwi. (Dre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *