Hukum&KriminalRohul

Korban Lakalantas Minta Kapolres Rohul Turun Tangan , Si Penabrak Sempat Ditahan Namun Bebas tanpa ada perdamaian

img_20161025_114213ROKAN HULU, Riau Andalas.com – Ironis, dan menyedihkan di tengah gencarnya Presiden Jokowi berpihak pada wong cilik dalam memerangi permasalahan ekonomi yang kerap mencekik warga miskin. Namun masih kerap terdengar di setiap sudut dan penjuru daerah di Indonesia, cerita hidup tentang warga miskin di belahan bumi pertiwi.

Sebuah tragedi kecelakaan menimpa Rasman (53 thn), hingga menyebabkan kaki kirinya harus dipotong atau diamputasi. Saat ini Rasman hidupnya terlunta-lunta istrinyalah yang menopang biaya hidupnya, warga desa Tambah Jaya Simpang di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Sampai saat ini masih terbaring menunggu bantuan pihak yang mau mengulurkan tangannya dan meminta kepada Kapolres Rohul untuk turun tangan menindak lanjuti kasus lakalantas yang menimpa dirinya pada 27 Juni 2016 tepatnya saat bulan Ramadhan.

Namun tragisnya orang yang bertanggung jawab atas cacatnya di bagian organ tubuhnya tidak meninggalkan apa-apa. Harapan ada perdamaian pasca di amputasi. Namun, sang penabrak tak terdengar kabarnya lagi. Padahal pada malam kejadian itu pelaku penabrak sempat diamankan di Polsek Rambah Hilir, ” kata Rasman kepada sejumlah Wartawan.

Kronologis korban kecelakaan yang terjadi di Simpang SKPD Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada 27 Juni 2016 silam, korbannya bernama Rasman akibat lakalantas dirinya menderita cacat seumur hidup, dan kasusnya ditangani Lakalantas Polres Rohul Rasman saat ini masih terbaring tak berdaya di rumahnya yang hanya berukuran 2×3 meter ini.

Usai menjalani amputasi pada kaki kiri hingga lutut . Saat dicross check ‎Selasa (25/10) Biaya perobatan nya mencapai Rp 42 jutaan. Sambil menunjukan Kwitansi dari Rumah sakit Syafira yang beralamat di jalan jendral Sudirman No 134 Pekan Baru

Sementara biaya asuransi yang diterimanya dari pihak Jasaraharja hanya Rp 22.500.000,-. Untuk kekurangan biaya pengobatan Rasman mengaku terpaksa harus menjual sepeda motor m‎iliknya .

Korban yang mengalami kecelakaan saat itu baru saja keluar dari mesjid usai melaksanakan sholat tarawih. Mengaku tidak pernah di besuk oleh pihak keluarga penabrak yakni Manik yang merupakan toke sawit di simpang SKPD. Rasman menjelaskan kepada wartawan “melihat saya saja tak pernah bang apalagi menanggung biaya pengobatan hingga sembuh total. Saya hanya berharap agar sang penabrak itu datang dan bagaimanalah diselesaikan dengan baik baik kemudian sepeda motor saya di bebaskan tetapi anehnya sudah empat bulan tidak ada satupun yang bertanggung jawab atas musibah ini apa lagi untuk membayar biaya selama saya dirawat RS‎ ya beginilah jadinya bang,” kata Rasman dengan nada lirih sambil mengelus-elus kakinya yang sudah puntung.

Rasman Berharap kepada Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto untuk membantu mencarikan solusi atas kejadian yang telah menimpa dirinya dan meminta agar sang penabrak yang diduga mabuk dan ugal-ugalan dan saat ini sudah pergi dari Rohul bisa segera diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” pintanya.

Ditempat terpisah, Kasat lantas Polres Rohul, AKP Dasmaliki ketika dikonfirmasi via selulernya tampak kaget mendengar ada korban kecelakaan yang sampai saat ini belum ada penyelesaian ‎dan Dasmaliki mengakui tidak tahu masalah ini karena dirinya baru menjabat dan saat ini masih berada di Jakarta. “Saya janji sepulang dari Jakarta akan memanggil anggotanya dan menanyakan kronologis kejadiannya,” katanya. ** Alfian **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *