Traveling

Danau Toba “Primadona” yang sedang dilirik banyak Penggemar

danau-tobaJAKARTA, Riau Andalas.com – Danau Toba bak gadis manis yang sedang bersolek. Danau terbesar di Indonesia ini pun siap menggoda turis dan para investor.
Danau Toba seperti primadona yang sedang dilirik oleh banyak penggemar. Itu bisa dilihat dari kemeriahan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 beberapa pekan lalu. Kini, dengan akan diselenggarakannya Festival Danau Toba (FDT) 2016 akhir pekan ini, Danau Toba akan makin jadi pusat perhatian banyak wisatawan.

“Karnaval kemarin sih angka kasarnya ada 80-100 ribu pengunjung. Di pantainya saja ada 15-20 ribu orang. Untuk angka detailnya nanti bisa ke BPS,” jelas Esthy Reko Astuti, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar kepada detikTravel di Ruang Rapat Lantai 16, Gedung Sapta Pesona Kemenpar, Senin (5/9/2016).

Dari jumlah 100 ribu pengunjung itu, untuk wisnus (wisatawan Nusantara atau wisatawan dalam negeri) yang paling banyak berkunjung ke Danau Toba masih didominasi wisatawan dari Jakarta. Untuk posisi kedua dan ketiga, diduduki oleh pengunjung dari Banten dan Kepulauan Riau.

Sementara untuk wisman 9wistawan mancanegara), Menteri Pariwisata Arief Yahya masih menjagokan wisatawan dari China yang akan merajai di Indonesia. Performa turis Tiongkok sendiri mengalami penambahan volume setiap tahunnya. Arief memproyeksikan pertumbuhan ini akan memcapai angka 2 juta orang tahun depan.

“Saya proyeksikan 2 juta orang, sekarang angka average 1,2 juta orang. Kalau lihat performance-nya bagus. Tiongkok dulu nomor 4, sekarang di Bali nomor 1 ngalahin Australia. Tahun depan sudah nomor 1, ngalahin Singapura,” ungkap Arief.

Untuk mencapai jumlah itu, Arief berharap Danau Toba menjadi salah satu penyumbangnya, asalkan Bandara Silangit sebagai pintu masuknya, sudah dinaikkan statusnya jadi bandara internasional.

“Untuk Danau Toba ini border tourism dulu, wisatawan dari Malaysia pasti suka karena dingin. Tapi Bandara Silangit kita naikkan dulu jadi bandara internasional. Ditargetkan dari Kemenhub Maret 2017 selesai. Kalau sudah jadi internasional, wisatawan pasti akan datang,” jelas Arief.

Selain wisatawan, Danau Toba juga diharapkan mampu menarik investor untuk datang. Sejauh ini, menurut Arief sudah ada 3 investor lokal yang menyatakan berminat untuk menanamkan dana ke Danau Toba. Namun Arief enggan merinci siapa investor tersebut karena masih belum fix.

Untuk nominal investasinya, Arief menyebut angka Rp 20 Triliun yang akan masuk ke KEK Danau Toba. 10 Triliun di antaranya akan disediakan oleh pemerintah sebagai publik investment. Sementara sisanya akan diserahkan kepada pihak swasta.

“Investasi itu ada 2, 10 Triliun publik investment dari pemerintah. Kita akan sediakan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, air, bandara. Baru sisanya privat, untuk tourism resort kita coba tawarkan ke swasta. Dari dalam negeri sudah ada 3, tentu yang dari luar akan kita undang juga,” tutup Arief. (sumber: detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *