Berbahaya, Limbah Medis RSUD Rokan Hulu di Buang Sembarangan
Penemuan limbah rumah sakit ini mendapat banyak kritikan dari masyarakat Rokan Hulu Hal ini terlihat dari banyaknya Penemuan limbah medis rumah sakit di antaranya jarum suntik bekas, jarum bekas, kantong tranfusi darah bekas dan lainnya. seharusnya limbah medis tersebut harus masuk incenarator karena sangat berbahaya. Bagi lingkunganSeorang warga dari tanjung Belit Yang meminta namanya di rahasiakan Mengatakan seharusnya. Limbah medis yang sangat berbahaya itu dimusnahkan di incemirator di RSUD, kabarnya mesin itu tak lagi berfungsi. Bagaimana mau akreditasi kalau seperti ini kita khawatir jarum bekas suntik penderita HIV dan penyakit kronis lainya juga di buang di tempat itu ” katanya sambil menunjukan foto foto limbah medis kepada awak media.
Sementara sekretaris DPC LPP TIPIKOR RI Mintareja ikut komentar “Itulah bobroknya sistem kesehatan kita. Saya akui banyak sampah medis bertaburan, berkoar-koar kita tak dianggap, Padahal saya tau itu sangat berbahaya bagi lingkungan dan bisa menyebabkan infeksi Mintareja melihat sendiri tentang pembuangan limbah medis yang bercampur dengan limbah rumah tangga saat dirinya di rawat inap selama tiga hari baru baru ini.
Direktur RSUD Rokan Hulu Dr M Yakup saat di konfirmasi awak media membenarkan kejadian itu. Ia juga telah mendapat sms dari beberapa orang terkait persoalan Limbah Medis, Hanya saja ia mengaku kalau limbah medis tidak sengaja dibuang ke tempat sampah.biasanya sampah rumah sakit kita bakar menggunakan insenerator dan sampah kita diangkut Pihak ketiga yakni PT Kenali Indonesia yang mengangkut sampah kita
Di tempat terpisah Kabid Penunjangan RSUD Rohul H. Hasbikar Ketika di konfirmasi Via Hand phone nya selasa (06/09/16) Menjelaskan Bahwa Limbah medis selama ini di musnahkan dengan cara di bakar dan saat ini pihaknya mengaku sudah menanda tangani MOU dengan Pihak ketiga yaitu PT yang terletak di jalan Ahmad Dahlan Pekan baru yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 September 2016 Namun anehnya Hasbikar tidak mengetahui Nama PT tersebut, dan meminta kepada awak media untuk menghubungi sawal kasi yang menangani masalah limbah tersebut