Hukum&KriminalRohul

Polisi Bantah OTT Bendahara BLUD RSUD Rohul 

ROKAN HULU, Riauandalas.com– Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satuan Reskrim Polres Rokan Hulu (Rohul), saat ini tengah melakukan penyelidikan dan evaluasi terkait penggunaan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rohul.

Kemudian, pada Senin (3/9/2018) siang kemarin, sejumlah Penyidik Tipikor Satuan Reskrim Polres Rohul‎ datangi RSUD Rohul, dan membawa beberapa berkas termasuk seorang pegawai perempuan juga dibawa ke Mapolres.

Malahan hal itu sempat menimbulkan persepsi di masyarakat, bahwa ada Operasi Tangkap Tangan (OTT) di RSUD, Senin siang kemarin, namun hal itu diluruskan oleh pihak Kepolisian dan Dir‎ektur RSUD Rohul.

Diakui Waka Polres Rohul Kompol Willy Kartamanah didampingi Kasat Reskrim Polres Rohul AKP Harry Avianto SH, SIK, mengatakan, bahwa kedatangan penyidik polisi ke RSUD hanya untuk kroscek terkait anggaran BLUD, termasuk mengumpulkan informasi dan keterangan, bukan melakukan OTT.

“Karena, kita menerima informasi lalu kita lakukan kroscek. Sementara kroscek, polisi memerlukan informasi dan keterangan,” kata Kompol Willy ke wartawan di Mapolres Rohul, Selasa (4/9/2018) siang kemarin.

Sebut Kompol Willy, Kepolisian juga tidak ada mengamankan oknum pegawai RSUD Rohul, apalagi adanya upaya paksa.

“Tidak ada yang sifatnya bahasanya diamankan, dan tidak ada upaya paksa. Bila sudah upaya paksa‎ berarti sudah proses penyidikan, kini masih dalam proses penyelidikan,”‎ ujarnya.

Kemudian, terkait pemeriksaan seorang oknum pegawai perempuan di RSUD Rohul, Kompol Willy mengakui hal itu hanya sebatas memintai keterangan dan‎informasi soal dana BLUD RSUD Rohul.

Mengenai informasi soal dana BLUD RSUD sudah lama diterima Polres Rohul. Informasi ditindaklanjuti, dan tentunya penyelidikan dilakukan berdasarkan perintah.

“Kini kita sedang melaksanakan tugas dalam rangka penyelidikan‎ perkara yang diduga terkait BLUD (RSUD),” jelasnya.

“Walaupun kemarin ada yang kita mintai keterangan, namun itu sudah terkait dengan tugas kita,” jelas Kompol Willy, juga mengakui kini Tipikor Satuan Reskrim Polres Rohul‎ tengah melakukan penyelidikan, serta pengumpulan bahan‎informasi.

Bukan hanya oknum pegawai saja yang sudah dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian, Direktur RSUD Rohul dr. Novil Raykel juga sudah datang ke Mapolres Rohul, Selasa pagi.

Novil kepada wartawan mengakui, bahwa tidak ada OTT di RSUD Rohul. Terkait berkas RSUD yang dibawa penyidik‎, diakuinya hanya untuk kepentingan verifikasi dan pemeriksaan berkas saja. Menurutnya, polisi juga harus tahu penggunaan anggaran BLUD RSUD Rohul.

“Jadi ada penemuan uang, cuma berkas kita yang diperiksa untuk verifikasi. Dan tidak ada uang ataupun OTT‎,” sebut Novil dan mengakui seorang pegawai yang dibawa polisi hanya dimintai keterangan, sehingga terpisah dari pegawai lainnya.

Kemudian, Verifikasi berkas dilakukan penyidik Polres Rohul kata Novil, masih terkait hasil‎ pemeriksaan Inspektorat Rohul soal utang Rp9,3 miliar RSUD Rohul terhadap pihak distributor obat. Utang itu selanjutnya dilakukan sinkronisasi dengan pihak Kepolisian.

Pemeriksaan dilakukan polisi, dan jelas Novil, masih terkait soal kegiatan RSUD Rohul yang tengah melakukan efisiensi keuangan, termasuk penertiban pemakaian keuangan BLUD‎ secara transparan. Untuk verifikasi ini melibatkan Polres Rohul. ***( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *