KesehatanPemerintahanRohul

cuitan Annisa tentang buruknya pelayanan puskesmas kepenuhan

ROKAN HULU, Riau Andalas. com – Annisa (26), mengaku jengkel terhadap pelayanan di Pusat Kesahatan Masyarakat Kepenuhan, Rokan Hulu. Pasalnya, ketika dia membawa seorang warga yang butuh perawatan, tak seorang pun dokter yang stanby di tempat.

Kekesalan Annisa pun terluapkan melalui jejaring sosial facebooknya. Ia menganggap tidak ada keseriusan staf Puskesmas dalam melayani  dan yang lebih dikesalkan lagi ketika dia membutuhkan seorang dokter untuk memberikan pertolangan terhadap pasien.

Setelah sekian jam Annisa menunggu tapi belum juga ada konfirmasi dari salah satu staff dan Annisa pun kemudian menanyakan ke petugas Poli Umum. Setelah menanyakan justru tanggapan yang mengejutkan dan tidak wajar yang didapat Annisa yakni staff menyerukan untuk menjemput sendiri dokternya ke rumah.

Berikut kekesalan wanita kelahiran 6 Oktober 1991 silam yang diluapkan di akun facebook miliknya @aninisa Kota Tengah:

“Keselamatan pasien itu utama. Apalagi ini masih sangat pagi tidak ada dokter yang stanbye, oke kami menunggu tapi tidak ada konfirmasi setelah sekian jam dari salah satu staff di tempat ini. Lalu kami menanyakan kepada petugas poli umum, justru cara komunikasi yg tidak pantas menurut saya berhadapan dg pasien, tidak ada keseriusan melayani. Justru yang mengagetkan adalah saya disuruh jemput sendiri dokternya dirumah kebetulan yg jaga dokter ayu namanya. Lah, ini yang bekerja disini saya apa kalian ya ??? Saya kan mengantar pasien dan pasien yg saya antar sudah pusing, mual, sudah tdk bisa menunggu lama lagi. Apa tidak ada keseriusan staf untuk melayani, mencoba menghubungi si dokter misalnya. Dan tadi ada 3 pasien yg mengeluh hal sama spt saya. Maaf jika postingan ini akan viral tp ini tidak bisa dibiarkan contohnya ibu dan bapak yg td saja tdk berani berbicara tp mereka ngeluh2 dihadapan saya. Saya mewakili pasien tsb. Sebelumnya saya sudah beretikad baik bertanya baik2 kpd staff di sana, tp hasilnya nihil kami tidak dianggap. Tidak ada keseriusan. Bagaimana daerah kita mau maju untuk hal spt ini saja di sepelekan. Bukankah yg akan menjadi alasan anda nanti adlh konsekuensi untuk anda yg bekerja disana, toh kami tidak protes yg aneh2, kami bertanya baik2 dan tidak ada keseriusan melayani. Kasian pasien yg tadi menunggu dalam keadaan sakit. Mohon perhatiannya untuk yg disana. Saya posting atas nama saya sebagai warga awam disini yang mengeluh atas pelayanan anda, dan saya juga sudah kirim sms pada kontak kritik dan saran.”

Kekesalan yang diluapkan pun banyak menuai komentar dari nitizen, salah satunya pemilik akun facebook @Myka Jamma. Ia berkomentar dalam bahasa melayu “Potang keponakan ku nak imunisasi sa, langsung di sobuik kalau ubek imunisasi tu maha, smpai 1 milyar boli ubek tu, memang iyu tela keponakan ku telat jdwal imunisasi nyo, tpi dnga model itu skik ati wak su, Kalau kan inok bisa do sobuik bilu jadwal bisa nyo”.

Kemudian akun @Andri Amin Tharudin menyebut “Iko lo bau kilan soda san nyo
aku lah muak nengok preman berdasi tu bogaya lalu lalang di siko lah. Kalau untuk bogaya bisa lah tapi utuk pelayanan asi dipertanayakan”.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *