PelalawanPolitikRiau

Bawaslu dan KPU Dinilai Kurang Memahami Pelanggaran Pemilu.

PELALAWAN, Riauandalas.com-Banyak nya kejadian yg dianggap pelanggaran pemilu jangan di jadikan alasan permasalahan sepele peranan penting Bawaslu dan komisioner KPU di pertaruhkan situasi dan kondisi pemilu pada rentan waktu pra pemilu dan pasca pemilu di minta lebih aktif demi efektif nya berjalannya pemilu yg adil,jujur,bebas,rahasia

Sejauh ini banyak sekali pelanggaran pemilu terjadi namun tindakan yg konkrit atas pelanggaran tersebut menuai masalh akibat kurang tegas nya puhak Bawaslu maupun KPU dalam memutuskan suatu kejadian apakah tidak tau atau memang di tunggangi atas kepentingan.seperti hal nya yg terjadi di TPS 02 kelurahan pangkalan bunut kecamatan Bunut kabupaten Pelalawan provinsi Riau dimana pada awal penghitungan kotak suara sebanyak 5 kotak jumlah kertas suara 253 di tiap tiap kotak suara,namun setelah dihitung usai pencoblosan di empat kotak suara ( PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN,DPR RI,DPD RI,DAN PROVINSI) Ada kertas suara sisa sebanyak 40 lembar namun tidak di temukan pada kotak suara DPRD kab/kota, hal ini memicu pertanyaan besar bagi kalangan masyarakat yg turut hadir dan melihat kejadian tersebut pada 17 April yg lalu, salah satu saksi marah dan mempertanyakan kemana kertas suara yg sisa tadi?
Seperti yg dikatakan oleh salah satu Ketua umum Sentral Gerakan
Pemuda Pelalawan ( SGP-P )
Jaka Endang penyelenggara yg terkesan tidak paham tentang tata cara dan aturan pemilu pemahan yang berbeda atara komisioner kpu-ppk-pps-kpps yg tidak sama, dgn pemahaman yg kurang baik ini banyak merugikan peserta pemilu dan pileg partai politik juga paslon, sementara uang negara cukup besar di habiskan untuk menciptakan penyelenggara yg bijaksana dan pintar
Di minta pihak KPU segera melakukan evaluasi internal terhadap PPK-PPS-KPPS, Apakah sudah di lakukan bimtek tapi mengapa mereka tidak paham, demikian juga pihak panwaslu di tingkat tps desa, dan tps juga banyak yg tidak netral ada bukti2 autentik mereka adalah maniak salah satu paslon Presiden banyak bukti2nya kenapa bisa mereka di rekrut sebagai panwas,
Bawaslu harus selectiflah dalam merekrut lihat jejak rekamnya jejak digitalnya Dan di masyarakat tutur Jaka dengan nada kesal.(tim/md)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *