advertorialBisnis&EkonomiGaleriPemerintahanRohul

50 Warga Sialang Jaya Dilatih Buat Peci dan Jenis Lain Berbahan Baku Bambu

ROKAN HULU, Riauandalas.com -Sebanyak 50 warga Desa Sialang Jaya Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), mendapatkan pelatihan pembuatan peci serta alat-alat dapur dan jenis lainnya berbahan baku bambu.

Dikatakan Kepala Desa (Kades) Sialang Jaya, Yuherman Daulay, Senin (27/8/2018) mengakui, pelatihan ke 50 warga melalui Dana Desa (DD) 2018, selama 4 hari mulai Senin hingga Kamis mendatang, dan dibagi 12 orang per harinya.

“Kegiatan ini hasil Musyawarah Desa (Musdes), ada 50 warga dibagi 12 orang per hari dalam dua kelompok, yang ingin mendapat pembinaan pembuatan peci, alat rumah tangga, tempat tisu, hiasan dinding, tutup nasi serta jenis lainnya dibawah pembinaan Pendamping Kecamatan Rambah Mustakin dan kita datangkan instruktur pelatih dari Bayuwangi Provinsi Jawa Timur,” kata Kades Yuherman Daulay, didampingi Sekretris Desa (Sekdes) Muhammad Alian, di aula Kantor desa Sialang Jaya.

Kades Sialang Jaya, berharap Pemkab Rohul dan kecamatan, bisa membina mereka sehingga kedepannya pengerajin anyaman bambu jenis peci dan lainnya bisa berkembang baik. Apalagi, para pengerajin merupakan kaum ibu dan bapak sehingga bisa berdampak meningkatkan ekonomi masyarakat, dan hasil kerajinan masyarakat tersebut nantinya di beli BUMDesa.

Sementara itu, diakui Pendamping Kecamatan untuk Desa Sialang Jaya, Rambah Tengah Hulu, Rambah Tengah Barat dan Menaming, dipilihnya kegiatan pelatihan pembuatan peci dan bahan lainnya dari bahan baku bambu karena di Sialang Jaya mudah didapatkan bahan bakunya.

Untuk sistim pelatihan nantinya, dari pengenalan bahan, pengenalan alat, teknis menganyaman serta teknis merangkai untuk menjadikan bentuk yang dinginkan. Sementara itu, prospek kerajinan berbahan baku bambu dalam upaya mendukung progarm wisata Religi di Islamis Center Islamic Center.

“Kita mengadopsi dari Bayuwangi, Jatim, dimana di daerah itu dikembaangkan kerajinan dari bahan baku bambu dan kini sudah maju. Bahkan ada karnaval yang menampilkan beragam busana dan lainnya dari bahan serba bambu. Bahkan, pemasarannya cukup baik, termasuk peminat baik dari tingkat nasional bahkan kini sudah go internasional,”

“Peserta pelatihan 12 orang perhari dibagi dalam dua kelompok selama 4 hari, kita berharap seluruhnya bisa mengusai 3 jenis kerajinan, seperri peci, tempat penampungan dan hiasan lampu. Sehingga kita sengaja datangkan intsruktur atau tutor langsung pelaku usaha pembuat peci bambu Amanto dan Wahyudi yang sudah dikenal di Indonesia,” ungkap Mustakin.

Selain di Sialang Jaya, Mustakin juga mengakui ada kelompok 2 desa yang didampingi untuk keterampilan sama di Kecamatan Rambah. Dalam pelatihan, yang diprioritaskan teknik dasar membuat peci, dan bila sudah bisa maka membuat jenis kerajinan lainnya akan bisa.

Tutor para pengerajin asal Banyuwangi, Amanto menyatakan, dirinya merupakan penerus kerajinan usaha berbahan baku bambu dari orang tua dan itu sudah turun temurun. Bahkan di Banyuwangi, kini masyarakatnya sudah satu desa sebagai pengerajin pembuatan peci dan jenis lainnya atau sudah bersifat home industri.

Selain di Banyuwangi, baru di Rohul ini yang kita kembangkan untuk kerajinan berbahan baku bambu ini. Prospeknya bagus, apalagi bahan baku di Sialang Jaya banyak sehingga bisa menekan mahalnya bahan baku.

“Para perajin kita didik, sehingga mereka nantinya menjadi tutor atau pelatih. Karena di Riau belum ada yang diberikan pelatihan semecam ini, kemudian bahan baku bambu jenis apus atau bambu tali juga banyak sehingga prospeknya cukup bagus kedepannya,” kata Amanto.

Amanto juga mengaku, hasil kerajinan di desanya di order hingga ke luar negeri. Bahkan diakuinya, dirinya pernah mengirim pesanan hasil kerajinan hingga satu kontainer ke Arab Saudi jenis peci. Termasuk pernah mengirim ke Perancis dan Kanada untuk berbagai jenis kerajinan yang kembangkan oleh pengerajin di Banyuwangi.

“Seperti di Perancis, mereka banyak pesan kursi bambu. Kemudian di Banyuwangi untuk bahan baku bambu dan rotan kita harus membeli mahal. Sedangkan di Rohul bahan baku berlimpah dan banyak kita temukan,” sebutnya. (ADV/Humas Pemkab Rohul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *