Berita utamaHukum&KriminalNasional

Innalilahi, 1 Polisi Tewas Baku Tembak di Depan Kamar Jendral Begini Kronologisnya

JAKARTA,Riauandalas.com – DUA bintara ajudan jenderal bintang dua Polri, Jumat (8/7/2022) petang, baku tembak di depan kamar komandan di sebuah rumah kawasan elite Jakarta Selatan.

Si komandan adalah Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (48).

Salah satu ajudan, Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat (29), meninggal dunia dengan empat tembakan.

Sebelum insiden, sekitar pukul 16.00 WIB, dua ajudan bertengkar, dan berujung adu tembak.

Kasus ini baru bocor ke kalangan wartawan, tiga hari kemudian, Senin (11/7/2022).

Minggu (10/7/2022), korban tiba dan disemayamkan di kampung halamannya di Kampung Sungai Bahar, Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Hingga Senin Pihak Mabes Polri, belum memberi keterangan rinci soal kronologis dan motif kejadian.

Kasus ini baru terungkap ke mabes Sabtu (9/7/2022).

Konfirmasi ke Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo juga belum mendapat respon

Irjen Ferdy Sambo adalah seorang perwira tinggi Polri. Sejak 16 November 2020 menjabat Kepala Divisi

Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Ferdy, adalah pati Polri kelahiran Barru, Sulsel. Dia lulusan Akpol 1994 dan berpengalaman di reserse dan kriminal.

Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat tewas akibat 4 luka tembak, dua di antaranya luka tembak di dada.
Satu luka tembak di tangan dan satu lagi luka tembak di bagian leher.

Korban juga mengalami luka akibat senjata tajam di mata, hidung, mulut dan kakinya.

Rohani Simanjuntak, bibi korban mengatakan, hingga kini pihak kepolisian belum menyampaikan terkait kronologis penembakan dan motif dari penembakan itu.

Pihak keluarga juga tidak mengetahui pelaku penembakan.
“Sampai saat ini, kita gak tau apa permasalahannya pak, siapa pelakunya. Mereka cuman bilang kalau pelakunya sudah diamankan di Mabes,” kata Rohani saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, Senin (11/7/2022).

Rohani mengatakan, korban tiba di Jambi pada Sabtu (9/7/2022) melalui cargo bandara.

“Saya dan keluarga yang nyambut pas mulai dari bandara sampai ke rumah di Sungai Bahar, karena waktu itu orangtuanya lagi ga ada di rumah,” katanya.

Rohani menjelaskan, korban sudah bertugas selama 2 tahun sebagai ajudan pejabat Polri.

“Dia ajudan bapak Kadiv Propam, bapak Ferdy Sambo sudah 2 tahun,” kata Rohani.

Saat tiba di rumah duka, keluarga awalnya tidak diperbolehkan untuk melihat kondisi korban.

Namun, ibu korban bersikukuh untuk melihat kondisi anaknya sebelum dimakamkan.

Saat itulah, keluarga melihat tubuh korban penuh luka
“Ya awalnya gak dibolehin, tapi ibunya bilang mau lihat kondisi anaknya bagaimana,” ujarnya.Korban rencananya akan dimakamkan Senin (11/7/2022) hari ini.

(Sumber NKRIPOST/Tribun Timur