PekanbaruPemerintahanPendidikanRiau

Dewan Geram, Kadisdik Riau Tak Tahu gaji Guru Honor

PEKANBARU, Riauandalas.com – Anggota Komisi V DPRD Riau Kasir ST terlihat sangat kecewa dan

kesal mendengar jawaban dan pemaparan Kadisdik Riau Zul Ikrom yang mengaku

secara admistrasi tidak tahu berapa honor guru bantu dibidang pendidikan

dasar (Dikdas) saat menerima hearing utusan dari ribuan guru bantu Riau di

ruang komisi V, Senin (12/4).
”Ini bahaya Pak Kadis, Pak Kadis ini disorot teman-teman guru Dikdas Pak

Kadis. Sebagai Wakil dari Pak Gubernur tapi tak tau berapa gaji guru di

Dikdas, itu kelewatan. Walaupun ada perbedaan seharusnya mengerti Pak

Kadis, karena ini Pak Kadis ini tangan kanannya Pak Gubernur, apa yang

diucapkan Pak Kadis ini adalah perwakilannya Pak gubernur,” ujar Politisi

Partai Hanura ini kesal.
Hal tersebut terjadi usai pemaparan Kadisdik Riau Zulikrom yang menyebut

untuk urusan guru pendidikan menengah (Dikmen) tidak ada masalah, termasuk

soal gaji, langsung diurus dinas pendidikan provinsi, sementara dikdas itu

kewenangan ada di kabupaten dan kota dan proses penggalian lewat DPKAD

provinsi Riau.
”Untuk penerimaan kawan-kawan Dikdas ini (gaji), berapa angkanya yang

diterima kawan-kawan ini sayo tak tengok, berapa Pak. Saya tak pegang

datanya secara administrasi, Pak. Sebab sayo ni baru juga di Disdik ini,”

ucap Kadis Zul Ikrom saat itu.
Dikatakan Kasir, masalah gaji karyawan saja diurus pemerintah dan wajib

sesui UMR, sementara pemerintah sendiri (Disdik) tidak mempedulikan berapa

pendapatan yang diterima oleh guru honor yang notabenenya dibawah naungan

pemerintah langsung.
”Sebab kami juga menaungi Dinas Tenaga Kerja, tapi tenaga guru yang

notabenenya berpendidikan S1, bahkan ada yang S1 menerima gaji ada yang Rp2

juta, ada yang Rp2,5 juta. Jadi Pak Kadis, momentum ini ayok sama-sama kita

perjuangkan minimal pendapatan guru ini sesuai lah dengan kehidupan layak.

Kalau pendapatan mereka UMR, ya kerjanya kan enak. Sekarang beli paket saja

mereka susah, Pak” ujar Kasir.
Kasir mengajak Disdik Riau untuk mencarikan formula dan langka-langka untuk

memperjuangkan gaji guru bantu supaya pendapatan guru ini setidak-tidaknya

sama dengan UMR. Soal keterlambatan, itu lebih kepada aturan, sebab kalau

gaji dikeluarkan tanpa aturan yang jelas, tidak tidak.
”Kalau kami untuk kesejahteraan masyarakat kami dukung, apalagi guru bantu

ini. Makanya langkah-lankahnya harus kita carikan dari sekarang Pak Kadis.

Saya harap RDP ini menghasilkan langkah-langkah strategi meningkatkan gaji

guru bantu ini,” ujar anggota Dewan Dapil Kota Pekanbaru ini.
Kasir juga mencontoh karyawan tamat SD saja ada yang bergaji Rp3 juta.

Bahkan, kalau ia rajin bisa mencapai Rp4 juta. Tapi tenaga guru yang

berpendidikan hanya dibayar tanpa dan dibawah UMR.
RDP ini langsung dibuka Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugrogo, dihadiri

pimpinan Komisi V Soniwati, Sulastri, Marwan Yohanes, Ramos Sianturi dan

Sunaryo.(btr)