LingkunganPemerintahanRiau

Karhutla Masih Sekitar Lokasi Yang lama, Gubri Tekankan Tingkatkan Pengawasan

PEKANBARU, Riauandalas.com – Kejadian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) di Provinsi Riau masih berada di sekitar lokasi yang lama dan terus berulang setiap tahun. Untuk itu harus ada tindakan tegas dan pengawasan maksimal agar tidak lagi terjadi Kebakaran.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Riau (Gubri), H Syamsuar saat meninjau aplikasi Karhutla Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Selasa (7/7) di Kantor BPBD Riau yajg juga didampingi Wakil Gubernur Riau, Eddy Natar Nasution dan Kepala BPBD Riau, Edward Sanger. Dikatakannya jika untuk mengantisipasi Karhutla ini ia juga mengajak masyarakat di sekitar lokasi untuk sama-sama menjaga dan mencegah terjadinya Karhutla. Terutama tidak melakukan pembakaran saat pengelolaan lahan.

“Jadi kita juga minta masyaraka juga ikut bersama-sama untuk melakukan pencegahan. Sehingga kedepan Riau tidak lagi terjadi Karhutla seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Terkait penyebab terjadinya Karhutla pada daerah yang slalu terjadi Karhutla, ia mengaku tidak tau pasti juga apa penyebabnya, karena daerah tersebut termasuk gersang atau kering yang bisa saja karena percikan seperti api rokok dan lainya. “Maka itu kita himbau pada masyarakat untuk lebih berhati-hari lagi agar tidak membuang puntung rokok sembarangan,” ujarnya.

Sedangkan terkait titik api (hotspot) yang terdeteksi di Riau saat ini. Ia menjelaskan tidak ada titik api yang terpantau. Hal tersebut selain sudah ditangani tim atau petugas Karhutla sebelumnya juga terbantu cuaca lagi turun hujan.

“Jadi hari ini (Kemarin. Red) tidak ada titik api yang terpantau di Riau. Karena sebelummya sudah di tangani petugas dan juga terbantu karena cuaca hujan,” ujarnya.

Sedangkan terkait aplikasi Karhutla BPBD Riau, ia berharap bisa terus ditingkatkan agar pengawasan terjadinya Karhutla bisa dipantau dengan maksimal. Karena aplikasi ini juga sangat membantu pada pendeteksian yang busa lansung ditangani dilapangan.

“Yang pasti dengan adanya aplikasi ini munculnya titik api bisa segera terpantau dan bisa lansung diatasi. Sehingga kebakaran busa diatasi dengan maksimal,” katanya.

Sementara Kepala BPBD Riau, Edward Sanger untuk pencegahan Karhutla ini, pihaknya terus menjalin koordinasi dengan pihak kabupaten kota. Dimana melalui aplikasi ini semua daerah khususnya yang rawan Karhutla bisa terdeteksi dengan cepat.

“Aplikasi ini juga bisa diakses oleh petugas melalui telepon genggam atau HP Android. Bahkan aplikasi ini tidak hanya medeteksi titik api tapi juga bisa mendeteksi titik air di sekitar titik api yang ditemukan,” katanya.

Selain itu katanya, untuk pendeteksian titik api ini juga ada tim yajg melakukan patroli setiap hari, yaitu tim patroli terpadu yang setiap hari melaporkan perkembangan dilapangan.

“Tim patoli ini juga ada di setiap daerah. Terutama di daerah yang rawan Karhutla atau sering terjadi Karhutla. Seperti di pula Rupat, Dumai, Pelalawan, dan lainya. Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama yang baik ini kedepan tidak lagi terjadi Karhutla di Riau,” tuturnya.(dre)