PemerintahanRiauSosial&Budaya

Pemprov Bantu Dapur umum,Tapi Bukan Untuk di Kunjungi

PEKANBARU, Riauandalas.com- Bantu Pemerintah kota (Pemko) Pekanbaru dalam menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Sosial Riau dirikan dapur umum di lapangam purna MTQ Pekanbaru.

Dapur umum tersebut, menyediakan nasi kotak sebanyak 500 hingga 1000 kotak setiap hari, yang tujuannya untuk membantu masyarakat terdampak musibah virus corona arau Covud-19.

Dapur umum yang didirikan mulai Jumat akhir pekan lalu terebut banyak dikunjungi warga untuk mendapatkan nasi kota. Hanya saja sesampai di dapur umum dimaksud warga malah tidak bisa mendapatkan nasi kotak. Pasalnya nasi kota tersebut tidak bisa diambil tapi untuk dibagikan pada masyarakat yang sudah ada petugasnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial Riau, Darius Husin, jika nasi kota yang di buat di dapur umum itu bukan disediakan di lokasi tapi di bagikan pada masyarakat sesuak data dan wilayah yang ada di Pekanbaru. Khusunya bagi masyarakat miskin, tukang ojek dan supir taksi yang dalam perjalanan membutuhkan makan siang.

“Yang membagikan nasi kotak itu sudah ada petugasnya, untuk masyarakat misin akan diserahkan langsung oleh Dinas Sosial Pekanbaru sesuai titik-titik yang telah di data oleh Pemko sebelumnya,” kata Darius Ahad (19/4) sore lalu.

Darius mengatakan, dapur umum itu tujuannya bukan menerima masyarakat untuk makan siang di lokasi. Sehingga warga yang datang pada dapur umum itu salah kaprah atau informasi. Karena dari awal Pemprov tidak ada menyatakan jika dapur umum itu untuk menyediakan makan siang dilokasi atau masyarakat datang ke dapur umum untuk makan siang.

Memang tambahnya, di hari pertama dan kedua dibukanya dapur umum Covid-19, banyak warga Pekanbaru datang ke dapur umum untuk meminta nasi kotak, seolah-olah diarahkan untuk datang. Sementara dari aturan yang dibuat di posko dapur umum tersebut, tidak diberikan kepada masyarakat yang datang langsung.

“Jadi kami perlu jelaskan, dapur umum ini untuk masyarakat miskin di Pekanbaru. Tapi diserahkan oleh pihak Pemko langsung ke titik-titik, dimana ada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu bagi tukang ojek dan taksi yang kebetulan membutuhkan makan siang,” jelasnya.

Lebih jauh kata Darius, untuk meluruskan pemberitaan yang beredar saat ini, dimana masyarakat datang berbondong-bondng ke dapur umum ini bisa memahaminya. Bahwa dapur umum ini tidak diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Kota Pekanbaru, tapi bagi masyarakat miskin dan diantar langsung, bukan datang ke dapur umum.

“Kembali kami sampaikan, jika kami tidak pernah meminta warga baik melalui pesan whatsapp dan sebagainya. untuk tidak datang ke Dapur Umum Purna MTQ mengambil nasi. Kami juga heran, kok tiba-tiba ada pesan berantai melalui whatsapp seolah-olah warga diminta datang ke dapur umum. Padahal, kami tidak pernah membuat pesan tersebut,” tuturnya.