LingkunganPemerintahanRiau

Bajir Dimana-mana Pemprov Belum Ada Rencana Tetapkan Status Siaga

PEKANBARU,Riauandalas.com- Musim hujan yang terjadi lebih kurang tiga bulan sudah menimbulkan banjir di berbagai daerah di Riau. Bahkan sebagian daerah sudah ada yang
Warganya ngungsi karena banjir. Seperti Kabupaten Kampar.

Meski Pemprov informasi ini sudah diterima oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, namun belum ada rencana menetapan status siaga banjir. Karena penerapan status tersebut sudah ditetapkan oleh daerah yang terkena bencana banjir.

Hal itu juga disampikan lansung oleh Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar. Dikatakanya jika untuk persoalan banjir semua daerah yang terendam banjir sudah siaga, sehingga provinsi tidak perlu menetapkan status siaga.

“(Status siaga banjir) tidak ada. Tidak ada status siaga banjir. Mereka (kabupaten) sudah siaga,” katanya kepada wartawan, Kamis (12/12.

Yang pasti katanya, untuk daerah yang dilanda bencana banjir ini ia sudah melakukan koordinasi dengan daerah, diantaranya dengan pihak PLN yang mengintruksikan pihak PLN untuk mengendalikan waduk PLTA Koto Panjang dengan sebaik-baiknya.

“Jika membuka pintu PLTA Koto Panjang kita harap bisa pelan-pelan dan jangan sekaligus, karena bisa hajab masyarakat yang tinggal di sekitar sungai Kampar kalau di lost semua,” ujarnya.

Ia mengaku, sejauh ini sudah beberapa daerah seperti Kuansing, Rohul, Kampar, Pelalawan yang melaporkan daerahnya banjir.  “Kita juga sudah minta Dinas Sosial dan BPBD Riau untuk terus memantau perkembangan banjir ini, sehingga bisa segera ditangani,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Riau, Dahrius Husin mengatakan, untuk penanganan korban banjir ini pihaknya mendistribusikan bantuan logistik di empat daerah yang terendam banjir. Yaitu Kuansing, Pelalawan, Kampar dan Rohul.

“Bahkan ada yajg sudahbjauhbharinsebelumnya kita kirim bantuan, seperti Kabupaten Rohul,” jelasnya.

Adapun logistik yang dikirim itu, berupa makanan siap saji, selimut, matras, tenda dan lainnya. “Karena logistik itu yang sangat dibutuhkan korban banjir di tempat pengungsian,” tuturnya.(dre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *