PekanbaruPemerintahan

Pemerintah Kota Pekanbaru Dukung Program KOTAKU

PEKANBARU, Riau Andalas.com– Saat ini, Program KOTAKU merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam percepatan penanganan permukiman kumuh guna mendukung gerakan 100-0-100 yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh dan 100 persen aksessanitasi yang layak.
Sebagai implementasi percepatan  penanganan kumuh, KOTAKU akan melakukan peningkatan kualitas, pengelolaan serta pencegahan timbulnya permukiman kumuh baru, dengan kegiatan-kegiatan pada desa/kelurahan, kawasan dan kabupaten/kota.
Kegiatan penanganan kumuh ini meliputi pembangunan infrastruktur, pendekatan sosial meningkatkan kesadaran msyarakat untuk dapat berprilaku sehat serta menyadari aturan-aturan tentang rumah dan tempat tinggal yang layak, yang terakhir adalah pendekatan peningkatan ekonomi peningkatan penghidupan masyarakat berbasis komunitas dengan harapan masyarakat dapat mengidentifikasi dan mengakses potensi ekonomi local dilokasi Desa/Kelurahan tempat tingal mereka dengan harapan masyarakat MBR yang bertempat tinggal dilokasi kumuh dapat keluar dari permasalahan yang mereka hadapi.
Prinsip dasar yang diterapkan dalam pelaksanaan program KOTAKU adalah Pemda sebagai nahkoda dimulai dari Kepala Daerah hingga Pemerintah kelurahan merupakan pemimpin kegiatan penanganan permukiman kumuh.
Pada pekan kemarin Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi menghadiri memperingati Hari Bhakti PU Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang ke 72 dengan tema Gerakan Peduli Mitigasi Bencana Dalam Rangka Perlindungan dan Optimalisasi Fungsi Situ, Danau, Embung, Waduk danSumber Air Permukaan lain nya di Kota Tanpa Kumuh Kelurahan Sukaramai Kecamatan Pekanbaru Kota.
“Upaya kita bersama untuk mendukung target nasional RPJMN 2015-2019 yakni tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 (nol) hektar  melalui penanganan kawasan permukiman kumuh Kota Pekanbaru seluas 113,56 Ha. ” ujar Ayat.
Kegiatan Harbak PU di lokasi kumuh KOTAKU ini diisi dengan penanaman pohon di lokasi yang dilakukan oleh Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi bersama-sama dengan anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Puji Daryanto, Camat Pekanbaru Kota Norpendike, Lurah Sukaramai A. Murti, Kepala Bappeda Kota Pekanbaru Yusrizal, Kepala Dinas PKPP Kota Pekanbaru Mulyasman, Kepala Satker PIP Kota Pekanbaru Yanti, PPK Program KOTAKU Suryana serta Yogi, berikutnya Kepala Satker PKP Riau Robinson Ferly Pamusu dan PPK Randal PIP Riau Ikrar Setiaty.
Wakil Walikota Ayat Cahyadi juga meninjau pelaksanaan pembangunan yang berbasis pemberdayaan masyarakat serta berbincang-bincang dengan masyarakat setempat. Ayat juga menghimbau kepada warga untuk menjaga lingkungan.
Berdasarkan SK Walikota Pekanbaru Nomor 151 tahun 2016 tentang penetapan lokasi kawasan kumuh Pekanbaru sebesar 113, 56 Ha maka untuk menanganinya Pemko Pekanbaru telah melakukan langkah-langkah antara lain membentuk Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) berdasarkan SK Walikota Pekanbaru Nomor : 277 tahun 2016, menyusun dokumen perencanaan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP), merumuskan keterpaduan/kolaborasi dalam penanganan kumuh dengan SKPD lain, CSR maupun perguruan tinggi.
Kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Riau, Robinson Ferly Pamusu menjelaskan Berdasarkan surat Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor 151 tahun 2016 luas kawasan kumuh sungai Sago merupakan prioritas pertama penanganan yang terdiri dari di Kelurahan Sukaramai, Kelurahan Tanah Datar, Kelurahan Sago, Kelurahan Kota Baru dan Kampung Dalam dengan luasan 24,06 Ha, dan ini telah dilakukan verifikasi baseline mengacu kepada Permen PUPR no 2 Tahun 2016 dengan 19 Parameter dengan kondisi Kelurahan Sukaramai tergolong Kumuh Berat.
“Melalui KOTAKU kita lakukan peningkatan jalan dan penataan kawasannya.  Jalannya dibeton dilengkapi saluran air dipercantik dengan koral sikat. Selain itu disediakan juga tong sampah di berbagai titik agar warga tidak membuang sampah sembarangan.
Hal ini menjadi motivasi warga untuk melakukan swadaya dengan sukarela mengecat rumah-rumah mereka warna warni dan meletakan pot-pot pohon mangga cangkok. Bahkan anak-anak di kawasan itu menjadikan jalan lingkungan sebagai halaman. Mereka bermain, berlari tanpa menggunakan sendal. Karena jalannya memang bersih. Di tepi sungai Sago juga ada spot cantik yang terkenal dengan Taman Nilam City dimana dinding bangunan dan jalan dilukis yang masih dalam proses penyelesaian. Kawasan yang terkenal padat penduduk terlihat lebih rapi dan tidak kumuh,” jelas Robinson.
Di lokasi ini salah satu bukti telah terlaksanannya koordinasi yang baik antar program selain kegiatan peningkatan jalan dan penataan kawasan yang dilaksanakan oleh KOTAKU juga terdapat kegiatan Sanimas TA. 2017 berupa pembangunan IPAL Komunal dan pembangunan air bersih melalui Program PLPBK tahun 2016 sehingga diharapkan 100-0-100 dapat tercapai di Kelurahan Sukaramai ini.(hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *