Bisnis&EkonomiPekanbaruPemerintahan

Gas 3 Kg Menghilang  di Pekanbaru

PEKANBARU, Riau Andalas.com– Warga Kota Pekanbaru cukup  kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Antrean panjang terlihat di hampir semua pangkalan gas. Toko-toko yang biasa menjual gas 3 kg secara eceran pun kini tidak  lagi menjual si melon.
Penelusuran wartawan, Rabu (13/12), gas 3 kg memang sulit ditemukan. Baik di pangkalan maupun di tingkat eceran dan harus berkeliling kota untuk bisa mendapatkan pangkalan yang menjual gas 3 kg tersebut.
Beberapa toko yang didatangi yang sebelumnya menjual gas 3 kg, kini tidak lagi menjual gas tersebut.
Rian (35), salah seorang pedagang gas eceran di Jalan HR Soebrantas, Panam, yang dulu sempat menjual gas
3 kg menuturkan, dirinya sudah lama tidak lagi menjual tabung gas melon yang diperolehnya dari Kabupaten
Kampar.
Ia mengatakan, modal untuk membeli gas 3 kg saja sudah mencapai Rp25 ribu per tabung.  Dengan modal segitu, ia akan kesulitan menjual ke pembeli.
‘’Mahal sekarang harganya. Kalau modalnya saja sudah besar, mau dijual berapa. Dulu saja terakhir kami jual Rp30 ribu. Pembeli sudah ngomel-ngomel kemahalan. Kami ambil untung juga paling Rp2.000 sampai Rp4.000,’’ terang Rian sambil
menambahkan, selama berjualan gas 3 kg, ia belum pernah didatangi petugas pemerintah yang melarang dirinya berjualan gas secara eceran.
Kemudian penelusuran wartawan kembali mendapatkan satu warung yang menjual gas 3 kg di Jalan Rajawali Sakti, Panam. Ucok, nama pemilik warung harian ini mengatakan dirinya memiliki 10 tabung gas 3 kg.
‘’Sekarang tinggal 10. Belinya nggak sekaligus. Angsur-angsur,’’ ujar Ucok Rabu(13/12).
Ia mengatakan tidak mengeluarkan ke-10 tabung berisi tersebut sekaligus. ‘’Satu atau dua tabung yang dijual dalam sehari. Jaga-jaga saja. Kalau ada yang mau beli dijual. Kalau tidak, ya disimpan saja. Dipakai atau cuma untuk yang tau aja kalau saya jualan gas,’’ ujarnya.
Selain itu, ia juga mengaku biasanya gampang membeli gas di pangkalan. Tapi saat ini, sudah sulit karena pembelian dibatasi.Ia mendapatkan gas dengan membeli di beberapa pangkalan. Hanya dengan melihatkan KK, ia bisa mendapatkan gas 3 kg seharga Rp18 ribu. Jika beruntung, ada beberapa pangkalan yang memberikan dua tabung dalam sekali pembelian.‘’Ikut antre saja. Anak kan bisa antre juga pakai KK orang lain,’’ akunya.
Diakuinya, hal ini memang melanggar aturan. Namun sampai saat ini dirinya tidak pernah mendapat
teguran dari pihak berwenang.
Sementara itu, Yanti, salah seorang pemilik pangkalan gas 3 kg di Jalan Cipta Karya Ujung menuturkan,
pangkalan mendapat pasokan gas sepekan sekali. ‘’Kalau disini memang sepekan sekali. Tapi pas datang, langsung habis diserbu sama pembeli yang harus membawa kartu keluarga setempat sebagai syarat pembelian,’’ katanya.
Vivin (26), warga Panam mengaku sudah tiga hari terakhir mencari gas 3 kg tapi belum dapat juga. Ia pun berencana beralih dari gas 3 kg ke gas 5,5 kg.
‘’Rencananya, kalau tak ketemu juga mau ganti tabung. Daripada kami nggak makan gara-gara nggak ada gas. Tak mungkin kan kami beli makanan siap terus kalau untuk keluarga. Bisa bengkak pengeluaran nanti,’’ katanya.
Amel, warga Kelurahan Maharatu, Marpoyan Damai juga mengaku, akhir-akhir ini sulit mendapatkan gas 3 kg. Ia harus antre panjang di pangkalan untuk bisa mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
‘’Cuma dapat satu tabung. Tapi ini juga sudah syukur dapat,’’ ujar Amel saat ditemui sedang membeli gas 3 kg di pangkalan elpiji 3 kg di Jalan Pahlawan Kerja, Rabu(13/12).takut tidak mendapatkan gas saat diperlukan, Amel pun membeli satu lagi tabung gas 3 kg.  Di kedai saja sekarang susah dapatkan gas, sebutnya.Istri pemilik pangkalan di Jalan Pahlawan Kerja, Endang kepada wartawan, mengatakan jelang akhir tahun ini memang keperluan gas 3 kg meningkat.
‘’Sudah tiga bulan ini, jadi ramai yang beli. Padahal dulu tidak pernah antre panjang,’’ ujarnya.
Ia pun ingat saat awal-awal konversi minyak tanah ke gas.
‘’Dulu saat awal penjualan gas, tabung gas bisa habis dalam 2-3 hari. Sekarang satu jam sudah habis. Tiap gas datang, langsung diserbu warga’’ katanya yang  mengaku tidak tahu kenapa warga sampai antre membeli gas.
Ia menyebutkan, pangkalannya mendapat jatah setiap bulan sebanyak 960 tabung gas 3 kg. Dimana setiap pekan gas masuk dua kali. Untuk sekali masuk, tabung yang didapatkannya 120 tabung.  ‘’Harinya tidak tentu, karena tergantung agen,’’ ujarnya.
Dijelaskannya, untuk bisa membeli gas 3 kg, masyarakat harus membawa fotokopi kartu keluarga (KK).
‘’Satu KK satu tabung,’’ tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *