Bisnis&EkonomiPemerintahanRohul

Antrian Panjang di Pompa Bensin Kota Pasir Pengaraian Tidak Kunjung Berakhir‎

ROKAN HULU, Riau Andalas.com – Beginilah  suasana sepanjang hari di satu-satunya SPBU yang berada di kota Pasir Pengaraian Desa Pematang Berangan kecamatan Rambah kabupaten Rokan Hulu  Masyarakat harus rela mengantri berjam-jam hanya untuk mengisi bensin 3 liter sepeda motor dan becak . Suasana pemandangan antrian di depan spbu ini adalah hal yang biasa dan sudah berlangsung lama kata Ridwan (53) kepada wartawn Sabtu sore (16/11/17) .

Di saat masyarakat di kota lain dapat menikmati kebutuhan akan premium dengan mudah. Untuk di kota Pasir pengaraian memang cuma terdapat satu spbu saja, dan itu pun buka sore Pukul 07.00 menunggu pasokan dari Pertamina sampai pukul 22.  00. Premium pun kandas, Kelangkaan akan bensin di kota Pasir pengaraian memang merajalela. Untuk bensin eceran yang di jual di kios-kios harga standar mencapai Rp. 10.000,- dan kadang bisa mencapai Rp.12.000 per liter.

Kelangkaan akan bahan bakar premium ini bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan, mereka menyebutnya dengan istilah tukang lansir. Mereka bisa mengambil premium dari spbu seharga Rp.6.450,- dan dapat dijual cepat seharga Rp.9.000,- dengan keuntungan  Rp.2.500,- per liter untuk menolak ke kios kios. Bayangkan berapa keuntungan mereka. Sebenarnya hal ini sudah dilarang oleh pihak pemda setempat maupun kepolisian, tetapi tidak tahu kenapa kegiatan para tengkulak premium tersebut masih berlangsung.

Menurut Ridwan Sebagai masyarakat yang tinggal di Kota Pasir Pengaraian memang prihatin dengan kelangkaan premium ini dan tak kunjung berakhir dan harus mengeluarkan uang Rp. 10.000 untuk membeli bensin tiap liternya. Kita tidak bisa menyalahkan siapapun mengenai penyebab kelangkaan premium ini seperti misalnya tukang lansir atau yang lain.

Sepertinya upaya apapun telah dilakukan oleh pihak pemda setempat ataupun kepolisian untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar premium.Yang pasti, pasokan premium dari pertamina untuk di kota Pasir pengaraian masih jauh dari cukup. Kita kembalikan ke hukum ekonomi aja, apabila permintaan sesuai dengan pasokan maka akan stabil. Jika kita memohon pada pihak pertamina untuk memperhatikan tentang kelangkaan dan menambah pasokan premium untuk menghidari  kelangkaan yang berkepanjangan di kota Pasir Pengaraian kata Ridwan ketika di temui saat antrian .

*** (Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *