Rohul

Hebat….!!! Ternyata Desa Sontang Memiliki Surau Suluk Megah

ROKAN HULU, Riau Andalas.com ‎ – Nebat Ternyata desa Sontang Memiliki Sura suluk Yang Menakjubkan Jika selama ini masyarakat hanya melihat surau-surau suluk yang berdiri megah di kawasan ibukota Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) saja, ternyata di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, yang berada  di hilir sungai Rokan atau kawasan Timur Rohul, memiliki surau suluk yang memiliki struktur bangunan yang berdiri kokoh dan megah di tepian Hilir sungai Rokan.

 

Surau Suluk ini diberi nama Syekh Muhammad Kayo berdiri megah di Dusun II Delapan Tali, Desa Sontang Kecamatan Bonai Darussalam  kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau dan didirikan pada tahun 2013. Surau suluk megah dengan lima menara di atasnya dan persis berada sekitar 30 meter di tepian aliran Sungai Rokan, dibangun dengan dana swadaya masyarakat setempat.

 

Ketika dilihat dari dekat, nuansa warna kuning muda dipadukan putih menambah  kemegahan surau suluk Syekh Muhammad Kayo, berdiri bagaikan kerajaan Islam. Bukan itu saja, bangunan berlantai dua itu juga disiapkan kamar kamar dan fasilitas AC dan lainnya, termasuk jenjang (tangga) untuk mencapai lantai dua.

 

“Surau suluk Syekh Muhammad Kayo, dibangun dengan dana swadaya masyarakat. Kapasitas dan daya tampung 1000 jemaah, dan kita lengkapi fasilitas yang lengkap” kata Kepala Desa Sontang, Zulfahrianto SE, yang kini sudah ditunjuk sebagai Mursyid di Surau Suluk Syekh Muhammad Kayo, Selasa (31/10/2017).

 

Zulfahrianto yang juga Ketua KNPI Rohul mengaku, surau suluk tersebut setiap setahun sekali dilakukan Suluk silaturrahmi, dengan 700 jemaah datang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jambi, Aceh, Sumatara Barat, Sumatera Utara, Riau dan provibsi lain di Indonesia. Suluk yang dilalaksanakan, 10 hari 10 malam dan surau tersebut berkapasitas tampung 1000 jemaah.

 

Hanya saja yang masih jadi keluhannya, butuh pembangunan sekitar 300 meter turap di tepian sungai Rokan. Karena saat ini akibat terkikis sungai hanya tinggal 30 meter bibir sungai ke Surau.

 

“Karena setiap tahunnya terkasi abrasi, kini sudah tinggal 30 meter dari bibir sungai ke surau. Sehingga turap tersebut sangat kita butuhkan, dan kita sudah tanyakan ke intansi terkait katanya baru bisa dibantu tahun 2018 mendatang,” jelas Zulfahrianto.

 

Kini, dengan adanya surau suluk Syekh Muhammad Kayo yang dibangun megah dan lengkap dengan fasilitasnya, diharapkan masyarakat siap giat dan memajukan surau suluk. Apalagi, setiap tahunnya digelar Suluk silaturahmi yang didatangi ratusan jemaah.

 

“Paling penting lagi, bagaimana masyarakat di Desa Sontang juga bisa memanfaatkan fasilitas suluk untuk melakukan kegiatan Islami. Apalagi Rohul berjuluk Negeri “Suluk Berpusaka Nan Hijau”, maka manfaatkan surau yang ada untuk berbagai kegiatan upaya meningkatkan Ukuwah Islamiyah dan tingkatkan keimanan masyarakat di Sontang khususnya,” harap Zulfahrianto. *** (Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *