INHILSosial&Budaya

Ketua DPC LM2R Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Melayu

Inhil,Riau Andalas.com-Seiring perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi mampu mempengaruhi pola berkehidupan sehari-hari, yang mana kita dibentuk untuk menjadi manusia konsumtif akan budaya kebarat baratan di kecamatan kemuning khususnya dengan beragam suku dan agama didalamnya namun yang mayoritas penduduknya adalah suku asli melayu tapi faktanya pada hari ini tidak sedikit masyarakatnya yang lupa akan jati dirinya sebagai orang melayu yang juga merupakan tuan rumah dan tuan tanah ditanah tuah kemuning ,tidak ada lagi upaya yang nyata untuk mempertahankan ataupun memberdayakan kebudayaan melayu ditanah sendiri apa karena merasa budaya melayu tidak relevan dengan zaman yang serba modern sehingga sangat mudah untuk terkontaminasi oleh budaya budaya barat, budaya melayu sengatlah kental ketimurannya.

Ketua DPC LM2R Irfan ketika berbincang dengan awak media mengatakan,”Menurut saya ada beberapa faktor yang menyebabkan budaya melayu dikecamatan kemuning tidak lagi diminati oleh sebagian besar orang kalangan masyarakat melayu khususnya,yang pertama tidak adanya wadah atau tempat anak anak muda belajar dan mendalami tentang kemelayuan itu sendiri, yang kedua kurangnya perhatian pemerintah untuk melestarikan dan mensosialisasikan tentang kebudayan melayu, yang ketiga sikap apatis atau tidak pedulinya baik para orang tua maupun anak muda untuk menggali dan menerapkan kebudayaan melayu itu sendiri, contoh kecilnya sudah akrab kita temui disaat pesta perkawinan tidak lagi mengedepankan budaya melayu seperti pencak silat yang di iringi dengan pukuluan gendang dan gong/tetawak bahasa melayu sekaranya.

Untuk itu saya selaku ketua DPC Laskar Muda Melayu Riau kecamatan Kemuning mengajak semua lapisan masyarakat yang berdomisili dikecamatan kemuning untuk sama sama ikut andil dalam menjaga dan melestarikan serta menerapkan budaya melayu dikehidupan sehari hari ,hingga keharmonisan yang selama ini terjalin dari berbagai macam suku dan agama tetap terjaga dan semakin erat, sebagaimana pepatah melayu “Dimana bumi dipijak disitu langit di Junjung” budaya melayu bukan hanya untuk suku melayu tapi untuk semua suku yang ada ditanah melayu,pungkasnya,

Roy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *