NasionalPolitik

Rumah dan Mobil Dinas Ketua DPD Masih Belum dikembalikan oleh GKR

JAKARTA, Riau Andalas.com–  Tepilihnya  Oesman Sapta Odang (OSO), Nono Sampono, dan Darmayanti Lubis  sebagai pimpinan baru DPD setelah melalui proses pemilihan yang dramatis. Namun Nono dan Darmayanti belum bisa  mendapatkan rumah dan mobil dinas karena masih belum dikembalikan oleh GKR Hemas dan Farouk Muhammad yang merasa masih menjabat sebagai wakil ketua DPD.

Ini diakui oleh Sekjen DPD Sudarsono Hardjosoekarto. Namun Oesman sudah bisa mendapatkan fasilitas karena mantan Ketua DPD M Saleh sudah mengembalikan semuanya langsung saat pimpinan baru terpilih. Saat di Kutip detik.com

“Memang saat  pada malam hari (terpilihnya Oesman) pak M Saleh sudah menyerahkan fasilitasnya, kantor, rumah dinas, mobil dinas, ajudan, patwal,” ungkap Sudarsono di kantornya, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Ditanya apakah pihak kesekjenan sudah memberi tahu Hemas dan Farouk perihal permintaan pengembalian fasilitas, dia menyatakan hanya memberitahukan secara implisit. Sekjen DPD telah memberikan surat pemberitahuan telah dilantiknya Oesman, Nono, dan Darmayanti.

“Tanggal 5 April 2017 saya sudah memberitahu dengan bunyi ‘pada tanggal 4 April 2017 telah dilakukan sumpah pimpinan DPD RI yang telah dipandu yang mulia MA dalam rapat paripurna ke-9 DPD RI, berkenaan dengan hal tersebut pimpinan DPD RI yang baru akan mulai melaksanakan tugas konstitusional sebagaimana diatur dalam perundang-undanhan sejak pengucapan sumpah’,” jelasnya.

Entah mengapa Sekjen DPD tak meminta langsung kepada Hemas dan Farouk melalui instruksi. Suratnya pun tidak juga menyinggung soal permintaan fasilitas agar bisa digunakan oleh pimpinan DPD baru.

“Jadi beliau tanggal 5 April sudah mendapatkan surat pemberitahuan. Kan ini baru, tapi kabarnya tadi pagi sudah tidak meminta ajudan, pak Farouk ya. Sudah mulai bertahap (pengembalian). Kalau bu Hemas saya belum komunikasi lagi,” ucap Sudarsono.

Sementara itu untuk ruang kerja pimpinan DPD yang berada di Lantai 8 Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, dia memastikan sudah bisa digunakan oleh pimpinan baru. Ruangan bekas Hemas dan Farouk sebelumnya sempat terkunci, bahkan pintu masuk utama ruang kerja Hemas dipalang oleh pot tanaman.

“Ruangan masih ada terbuka, nggak masalah. Toh pimpinan sekarang hari ini kana masih reses, bu Damaryanti berangkat ke Medan, kemudian pak Nono ceramah di Lemhanas,” katanya.

Nono dan Damaryanti untuk sementara ini masih berkantor di ruangan lamanya sebagai anggota DPD di Gedung Nusantara V. Sekjen DPD memastikan keduanya juga tidak mempermasalahkan soal fasilitas jabatan hak mereka yang belum terpenuhi.

“Pimpinan sekarang tidak ada kendala apapun dalam melaksanakan tugas barunya karena kemarin sudah rapim. Bahkan pak ketua sudah menyerahkan tugas di sini,” ujar dia.

Lantas apakah Hemas dan Farouk merespon surat pemberitahuan yang disampaikan Setjen DPD?

“Kalau ini tidak menyampaikan surat (meminta) fasilitas tapi secara eksplisit menyampaikan pemberitahuan pimpinan baru mulai bekerja sejak mulai disumpah,” jawab Sudarsono secara implisit menyatakan Hemas dan Farouk tak memberi respons.

Sudarsono pun yakin pada akhirnya Hemas dan Farouk akan mengembalikan fasilitas jabatan yang sudah tidak menjadi hak-nya. DPD pun mengatakan tidak akan melakukan pemaksaan dan hanya menunggu kesadaran keduanya.

“Semuanya bertahap, nggak harus hari ini. Buat apa buru buru hari ini. Nggak dipaksa, nggak ad apemaksaan. Kan beliu juga masih bisa melaksanaka tugas. Nggak ada ribut-ribut, dan rumah dinas pun jarang dipakai,” tuturnya.

“Bu Hemas seringnya di rumah pribadinya jadi dalam banyak kesempatan di sana hanya rapat-rapat tertentu tapi kalau kegiatan sehari-hari sama sekali nggak di sana,” sambung Sudarsono.

Meski demikian, bukan berarti DPD bisa langsung masuk sembarangan ke rumah dinas yang ada di Jalan Denpasar, Jakarta, tersebut. Saat ini, menurut Sudarsono, pihaknya mengalir saja terkait fasilitas yang masih dibawa oleh Hemas dan Farouk.

“Kan sekali lagi transisi tadi, mungkin masih ada urusan pribadi, lukisan atau apa. Kita kan nggak tahu, nggak apa-apa,” tutupnya.
(elz/dhn/detik.com/ra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *