RohulSosial&Budaya

Luar Biasa… Di Rohul ada Yayasan Ponpes Mampu” Rehabilitasi” Pecandu Narkoba

ROKAN HULU, Riau Andalas. com – Pondok pesantren (Ponpes) Healing  Qura’nic Indonesia di bawah Pimpinan Kiyai Andi Sidomulyo Al Ikhlas, yang saat ini menangani pengobatan residen (pasien) narkoba dan gangguan jiwa (depresi). Lebih 500 residen dari berbagai provinis di Indonesia bahkan dari Kuala Lumpur, Malaysia, kini dibantu peyembuhannya.

 

Yayasan Ponpes yang terletak di Jalan Teddi Lintam, Desa Pematang Tebih, Kecamatan Ujung Batu,Kabupaten Rokan Hulu provinsi Riau  saat ini sedang membangun kompleks Ponpes agar bisa lebih maksimal menampung para residen dari berbagai daerah yang dibantu pengobatannya, sehingga pelayanan yang diberikan akan lebih maksimal kedepannya.

 

Di temui di Masjid Utsman Bin Affan yang ada di kompleks Ponpes Healing Quranic Indonesia,  Sabtu (25/2/2017), relawan Ponpes berperan sebagai Kansuler, Rafles Ilyas bersama sejumlah relawan lainnya, Ustad Salam,  Ustad Andi dan juga 10 relawan lainnya mengaku, konsep pembinaan yang dilakukan Ponpes membantu penyembuhan residen narkoba dan gangguan jiwa dengan metode pengobatan rukiah, bekam dan Alfasdhu termasuk pengobatan herbal.

 

“Ini pertama yang kita buat untuk di Provinsi Riau. Hingga saat ini Sudah ada sekitar 100 residen yang kita tangani di Ponpes, dan 60 sudah sembuh kemudian mereka sudah dikembalikan ke keluarganya. Mereka yang dianggap sembuh, sudah bisa berinteraksi dengan keluarga serta masyarakat. Namun, residen yang berobat jalan diperkirakan kita tangani sekitar 500 lebih, “ terang Rafles.

Lebih lanjut  Rafles menjelaskan  lagi, bagi pasien yang dianggap sembuh dan sebelum dikembalikan ke keluarganya, dilakukan pembinaan mental juga pisikologinya, kemudian diberikan pembinaan keagamaan sehingga setelah mereka keluar nantinya benar-benar sembuh.

 

Residen sebutan Untuk pasien disini yang ditangani di Ponpes saat ini, kata Rafles, ada yang dari Makasar, Bandung, Semarang, Bengkulu, Sumatera Barat, Aceh, termasuk dari Riau sendiri. Pihaknya, kini masih menangani residen yang mengalami keterbelakangan mental, dan narkoba .

 

“Untuk penyembuhan yang mengalami kejiwaan sulit menyembuhkan. Karena ada residen yang alamai geger otak. Pembinaan kita berikan, selain shalat lima waktu, juga dengan  mengisi kegiatan keagaaman bagi residen, hafalan Al Quran. Intinya kita bina keagamaannya, agar nantinya saat mereka sembuh bisa bersosialisasi dengan masyarakat,” sebutnya.

 

Keberadaan Ponpes Healing  Qur’anic Indonesia ternyata banyak didukung sejumlah tokoh dan pengusaha, terbukti banyaknya bantuan yang masuk ke Ponpes tersebut. Bahkan, seperti sosok pengusaha Ujung Batu, Indra Gunawan atau yang lebih dikenal Ujang Lurah, secara pribadi dirinya sudah membantu berdirinya yayasan  hingga berjalannya kegiatan Ponpes dalam membantu menangani pasien narkoba juga depresi.

“Alhamdulillah, banyak donatur yang membantu kita. Seperti sosok pengusaha Ujang Lurah, 40 persen lebih pembangunan Ponpes dibantunya. Bukan hanya moril, secara materil juga dibantunya, sehingga membuat Ponpes akan ekis membantu penanangan penyembuhan residen narkoba dan depresi. Ini membuat pengurus Ponpes bersemangat mengembangkan keberadaan Ponpes, disamping itu juga ada bantuan dari Kerajaan Arab Saudi, “ ucap Rafles lagi.

 

Kemudian, dari catatan pihak Ponpes, residen yang mereka tangani saat ini dari bebagai latar belakang. Ada akibat narkoba, termasuk depresi berat. Seperti halnya Residen, Taufik usia 17 tahun asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat, mengalami depresi berat  karena membunuh ibunya dengan dipukul broti lalu dibakar.

 

Juga ada pasien dari Medan, Syahril 25 tahun, membunuh dua keponakannya juga karena diprediksi. Depresi akibat gangguan jiwa sudah 5 tahunan dan sering keluar masuk Rumah Sakit Jiawa (RSJ) seteklah ditangani Ponpes, kini kondisi sudah mulai stabil.

 

“Setiap residen yang datang, mereka kita wawancarai untuk mengetahui histori (latar belakang) mereka. Depresi terjadi akibat tuntutan anak yang tidak terpenuhi oleh orangtuanya, juga ada permasalahan keluarga, termasuk hal lainnya. Bahkan, ada dokter dari Sumatera Barat yang berobat jalan ke kita, karena alamai depresi akibat permasalahan rumah tangganya. Jadi berbagai latar belakang kita tangani, dan biasanya residen yang jauh kita jemput langsung dan bawa ke Ponpes kita,” ucap Rafles lagi.

 

Dua residen yang sudah sembuh, Juniko Hendri asal Batu Sangkar, Sumatera Barat dan Ahmad Zainuddin asal Lampung, keduanya kini sudah berinteraksi dengan lingkungan di Ponpes. Bahkan keduanya, diperbantukan membina residen yang tengah pengobatan di Ponpes.

 

Pengakuan Juniko Hendri, awalnya dirinya mengalami depresi berat. Dirinya kala itu merantau ke Jakarta, dan sudah 2 kali dirawat di RSJ Puti Bungsu Padang selama sebulan. Dua minggu merantau ke Jakarta dirinya membangun usaha sebagai pedagang pakaian di Tanah Abang, Jakarta.

 

“Saat itu saya mengalami depresi berat, bawan diri ingin marah setiap saat. Hampir setiap malam pergi ke hiburan malam, dan konsumsi narkoba. Ini diduga persaingan bisnis, sehingga saya seperti kena ilmu sihir, kondisi kejiwaan tidak stabil hingga kurang sebulan di rawat di Ponpes ini,  kini kondisi saya sudah tenang, stabil, lurus, ibadah terus setiap saat, Nantinya setelah sembuh, saya akan kembali berdagang,” janjinya.

 

Juga halnya dirsakan Ahmad Zainuddin, gangguan depresi akibat cerai dengan istri membuat jiwanya tidak stabil.  “Namun sejak Agustus 2016 saya dirwat di Ponpes ini, kini saya sudah stabil. Saya beryukur, kini saya dipercaya jadi pengayom santri atau keamanan santri di Ponpes. Kondisi saya sudah membaik dan merasakan tidak ada lagi beban depresi saya,” sebutnya.

 

Pihak Ponpes menyatakan, kedepannya mereka akan fokus membantu penangan narkoba, untuk membantu program pemerintah. Apalagi, akibat narkoba kini banyak masyarakat terimbas, termasuk para remaja. Hanya saja, mereka berharap Pemkab Rohul bisa mambantu mereka, sehingga kedepannya kebaradaan Ponpes tersebut keberadaanya bisa benart-benar dirasakan masyarakat membantu menyembuhkan residen narkoba dan depresi. ** ( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *