PemerintahanRiau

Perubahan SOTK Ciptakan Pengangguran

download-11

*Dewan nilai Pusat lempar batu sembunyi tangan

PEKANBARU, Riau Andalas.com– Perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang dilakukan pemerintah pusat ciptakan pengangguran semakin meningkat. Pasalnya penghapusan SOTK juga berdampak pada pengurangan tenaga kerja. Terutama terhadap tenaga honorer yang selama ini bekerja di Satker yang dihapuskan.

Menurut Anggota DPRD Riau perampingan SOTK itu hanya akal-akalan pemerintah pusat untuk mengurangi anggaran di daerah. Sementara dampak perubahan tersebut tidak ada pengkajian lebih matang. Sehingga berdampak pada penambahan pengangguran di daerah.

“Maka itu kita tidak setuju, dan menilai pemerintah pusat hanya lempar batu sembunyi tangan,” kata Anggota Komisi A DPRD Riau Taufik Arrakhman Senin (10/10).

Seharusnya katanya, sebelum menegaskan perubahan itu pemerintah pusat ada solusi untuk membuat kebijakan dan tidak hanya membuat cara cepat untuk perampingan anggaran. Karena dengan cara itu pemerintahan daerah juga juga kebingungan dengan dampak yang akan terjadi.

“Kita akan lihat dampaknya kedepan, dengan adanya penetapan perubahan SOTK ini akan banyak yang berhenti kerja , karena tidak digaji lagi,” ujarnya.

Lebih jauh kata Poltisi Gerindra ini, penegasan-penegasan pemerintah pusat ini tidak hanya pada perubahan SOTK, tapi juga pada penegasan mengikuti perkembangan tekonologi. Sementara mengikuti sistim teknologi itu juga akan mengurangi tenaga kerja yang sistimnya belum bisa ditegaskan di daerah.

“Memang kita harus ikut kecanggihan tekonologi, tapi kita belum bisa menegaskan, karena memang daerah kita belum mampu, katanya.

Dicontohkanya, tenaga kerja yang sebelumnya dibutuhkan 10 orang, karena sistim sudah canggih diperkejakan satu orang. Sementara yang 9 orang ini mau dibawa kemana, apakah sudah bisa deerah kita menanggung 9 orang yang tadinya bekerja ini. Maka itu akan terjadi lagi pengangguran.

“Mencontoh pada negara yang sudah jauh berkembang itu pasti, tapi kita juga harus mengukur kemampuan daerah. Saat ini saja masyarakat kita masih jauh kekurangan, jangan dipersulit lagi,” tutur Taufik. (Dri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *