PemerintahanRiau

Noviwaldy sebut, Polemik Siak IV Karena Ketidakpahaman Pelaksana

Jembatan Siak 4 kota Pekanbaru-Riau
Jembatan Siak 4 kota Pekanbaru-Riau

PEKANBARU, Riau Andalas.com –  Pembangunan kelanjutan Siak IV kembali gagal dilaksanakan tahun 2016 ini. Pasalnya anggaran tersebut tidak masuk dalam APBD-Perubahan 2016.

Pembatalan yang sebelumnya telah dianggarakan lebih kurang sebesar Rp22 Miliar tersebut, karena adanya polemik antara tim pelaksana di Pemprov Riau tidak sejalan terkait pelaksanaan pembangunan. Sehingga pembangunan di tunda pada tahun anggaran 2017 mendatang.

Namun, menurut Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman, perbedaan pendapat dilingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Riau terkait pelaksanaan kelanjutan Siak IV itu hanya karena kurang pemahaman pada pelaksana, sehingga terjadi berbeda pendapat dalam penganggaran. Pada hal untuk kelanjutan pembangunan Siak IV tersebut termasuk gampang dan tidak ada yang perlu dipermasalahan, yaitu dengan sistim Multi Years satu-satu sistim. Akurat penuntasan Pembangunan Siak IV.

“Sebelumnya saya sudah tegaskan, wajib Multi Years, dan itupun bisa dilaksanakan mulai tahun ini,” kata Noviwaldy.

Siak IV ini jelasnya, tidak akan bisa menggunakan sistim tahun tunggal, karena akan memakan waktu dan bisa saja kembali terjadi kendala. Sementara dengan sistim multi years bisa terus berjalan yang tinggal menganggarkan pada tahun anggaran.

“Kalau tidak paham tanya saya, termasuk Gubernur sendiri,” tegas Noviwaldy menilai hanya karena berbeda pendapat kebutuhan masayarakat kembai tertunda.

Lebih jauh politisi demokrat ini menyampaikan, untuk kelanjutan pembangunan Siak IV ini, ia juga telah mendiskusikan dengan pihak Kementiran, dimana untuk kelanjutannya, kementrian akan mengkoordinasikan dengan pihak Pemprov Riau. Sehingga kelanjutan pembangunan segera dilaksanakan.

“Kita sudah diskusi dengan kementrian, kita berharap pembangunan ini tetap dilaksanakan mulai tahun ini. Agar jembatan yang sudah terbengkalai bertahun-tahun itu bisa digunakan oleh masyarakat,” tutur Noviwaldy. (Dri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *