PemerintahanPendidikanRiau

Disikdbud Bolehkan Siswa Pakai HP, Asalkan Untuk Pengetahuan

pelajar-sedang-pegang-gadget

*Dewan Minta pertimbangkan kembali

PEKANBARU, Riau Andalas.com– Dukung program daerah menuju sistim teknologi. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pekanbaru izinkan siswa bawa hp ke sekolah. Terutama hp jenis android yang bisa menambah pengalaman siswa dalam menggunakan sistim teknolgi.

Hal itu disampaikan Kepala Disdikbud Kota Pekanbaru Abdul Jamal MPd. Dikatakanya pemebasan siswa bawa hp tersebut untuk mendukung program pemprov Riau dalam menuju Riau Go It dan Program Pekanbaru dalam menuju Smart City. Dengan pengecualian tidak menggunakan hp disaat jam belajar.

Kebijakan tersebut, didukung Kepala Disdikbud Riau Dr Kamsol MM. Dalam artia kabupaten boleh membuat kebijakan tersebut dengan catatan ada pengawasan dan pengontrolan penggunaan terhadap siswa. Termasuk peran orang tua yang tujuanya untuk meningkatkan pengalaman siswa terhadap kecanggihan teknologi.

“Memang selama ini tidak ada aturan melarangan itu, tapi semua itu harus ada pertimbangan dan tujuan positif. Seperti pengenalan sistim teknologi ini,” kata kata Kamsol.

Kalau bisa penggunaan hp ini juga bisa dijadikan sebagai masukan bagi pihak sekolah. Dimana guru juga harus mampu memberikan penjelasan dan tujuan penggunaan hp. Terutama dalam sistim teknologi yang dikembangkan daerah saat ini, karena jika tidak diperkenalkan sejak dini maka siswa juga akan ketinggalan informasi.

“Maka itu kembali pada pengawasan, karena semakin kita larang semakin tidak siswa kita tertinggal,” kata Kamsol hp diperlukan memang untuk belajar bukan untuk main-main.

Disisi lain Ketua Komisi E DPRD Riau Masnur, minta kebijakan tersebut penuh pertimbangan. Pasalnya, penggunaan hp bagi siswa termasuk rawan. Apa lagi saat ini penggunaan hp terlalu bebas dan sangat berdampak negatif pada siswa. Sehingga untuk kebijakan ini perlu ada kekuatan untuk pengawasan penggunaan.

Mamang jelasnya, pengenalam sistim teknologi ini dibutuhkan terhadap siswa. Tapi alangkah baiknya pihak sekolah maupun Disdik membuat keputusan dengan melibatkan orang tua. Agar tingkat pengawasan lebih baik, sehingga pengizinan siswa gunakan hp bisa sesuai dengan tujuan.

“Kenapa kita katakan ini rawan, karena kita bisa melihat pengaruh bebasnya menggunakan hp ini. Untuk itu harus ada pertimbangan,” katanya.

Secara persetujuan, ia menyetujui kebijakan disdik kota maupun provinsi. Karena tujuanya untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap teknologi. Namun kebijakan itu tidak bisa hanya di sampaikan begitu saja, tapi dibuat sebuah kebijakan yang bisa melibatkan semua pihak, baik pihak sekolah maupun orang tua murid. Agar bisa sama-sama salaing melakukan pengawasam, karena tidak akan terkawal jika hanya dilakukan guru disekolah.

“Untuk siswa hp ini moderatnya lebih besar, untuk itu harus betul-betul ada pengwasan. Jika tidak tujuan kebijakan bisa terbailik,” kata politisi Golkar ini. (Dre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *