NasionalPendidikanRiau

Masyarakat menangis sekolah mahal

anak sekolah

Anggaran Pendidikan Habis Untuk Pelatihan
Pekanbaru, Riau Andalas.com– Hingga kini masyarakat Riau masih mengeluhkan mahalnya mendapatkan pendidikan. Apa lagi pendidikan yang berkualitas yang harus didapatkan dengan uang. Sehingga kesanya yang boleh pintar itu hanya bagi masyarakat yang meiliki uang banyak.

Hal tersebut disampaikan Anggota komisi E DPRD Riau M Adil. Dikatkanya, jika sesuai program pemerintah pendidikan itu merupakan hal yang diutamakan. Bahkan anggaranyapun di utamakan lebih besar. Agar pendidikan bisa secara merata. Namun yang terjadi saat ini tidak sesuai dengan kondisi dilapangan. Anggaran besar itu hanya berputar disekitar dinas pendidikan dan lembaga pendidikan dalam membuat kegiatan sremonila yang alasanya untuk kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan.

“Anggaran mendapai triliunan, tapi sekolah tidak ada perubahan, masyarakat masih menangis keluhkan mahalnya pendidikan. Maka itu kita akan evaluasi lagi anggaran pendidikan ini,” kata M Adil Rabu (22/6).

Adapun evaluasi yang dimaksud tersebut katanya, tekait penggunaan anggaran oleh Dinas terkait selama ini. Karena sesuai pantauan selama ini anggaran hanya besar digunakan untuk pelatihan-pelatihan. Sementara yang lebih dibutuhkan bentuan untuk sekolah. Seperti buku yang masih beli, dan sekolah yang masih bayar. Maka itu dalam penganggaran kedepan kagiatan-kegiatan yang tidak lagi berpihak dengan masyarakat maupun program sekolah akan dibuang dari pengajuan.

“Kita maunya anggaran itu sampai pada masyarakat maupun pada sekolah. Terutama sekolah yang ada di pelosok-pelosok daerah,” tegasnya.

Lebih jauh dijelaskanya, seharusnya Dinas terkait juga memiliki program unggulan untuk pendidikan ini. Agar pendidikan di Riau lebih berkualitas. Kalau bisa saat ini tidak lagi berbicara terkait pembiayaan maupun kekurangan pada sekolah. Tapi sudah membahas kualitas pendidikan, karena untuk pendidikan itu program yang diutamakan. Maka itu dibuat sekolah wajib belajar sebilan tahun, yang artinya melanjutkan pendidikan.

“Sementara saat ini kita masih berkutat menampung keluhan masyarakat, kapan pembahasan kualitas pendidikanya, jika untuk sekolah masyarakat masih terbebani biaya,”

“Kita akan kupas habis untuk pendidikan ini, agar anggaran pendidikan kita betul-betul untuk pendidikan masyarakat,” Leslatif dapil Meranti ini. (Dri )***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *