Berita utamaKesehatanRiau

Pekanbaru penderita tertinggi TBC

5.943 kasus, Riau Gawat  TBC

Riauandalas.com- Sesuai data Dinas Kesehatan (Diskes) Riau mulai akhir Desember 2015 lalu, Provinsi Riau dinyatakan gawat penyakit TBC. Pasalnya jumlah TBC dari 11 kabupaten/kota se Riau mencapai 5,943 kasus dengan jenis penderita, Basil Tahan Asam (BTA) Positif 4.393 kasus, Penderita kambuh, 158 kasus, BTA negatif Rongen positif, 926 kasus, Extra Paru, 332 kasus, dan Anak, 141 kasus.

Sedangkan kasus tertinggi berada di Kota Pekanbaru dengan total sebanyak 1.723 kasus, yang saat ini masih dalam penindakan penemuan oleh pihak diskes sekebupaten kota.

Menurut kepala Diskes Riau Andra Sjafri, data yang diterima Diskes Riau tersebut, belum meupakan data akuran dan masih banyak yang belum melaporkan hingga kini. Pasalnya masih dalam proses pendataan oleh pihak kabupaten kota.

Terkait status penderita TBC ini katanya, Riau termasuk gawat dan berbahaya. Karena dengan ditemukanya penderita tersebut akan rawan terjadi penularan. Tambah lagi dengan polah kehidupan masyarakat saat yang masih terhitung dibawah standar. Dalam kategori kebersihan yang bisa menjadi penyebab resiko penularan TBC.

“Untuk penularan itu sangat gampang, seprti melalui batuk, bersin bahkan melalui berbicara,” katanya.

Penderita yang terserang TBC tersebut, jelasnya, lebih tinggi pada masyarakat berekonomi rendah. Sedangkan untuk penanganan dari Diskes Riau, sebelumnya sudah diberlakukan Desa Siaga di seluruh kabupaten kota yang setiap kecamatanya diberikan Pos TB Desa. Namun sayangnya yang berjalan sampai daat ini baru sekitar 20 kecamatan dari 12 kabupaten kota.

“Pos TB Desa itu fungsinya untuk pencegahan dan sosialisasi kesehatan, dan saat ini bagaimana daerah mengaktifkan desa siaga yang berbasis upaya kesehatan berbasis masyarakat disetiap Kecamatan itu berjalan. Agar pencegahan TBC ini bisa ditekankan,”

“Memang kalau dilihat dari jumlah kasus TBC saat ini dilihat berdasarkan jumlah penduduk. Tapi dari jumlah penduduk di daerah penderita rata-rata tergolong tinggi,” tuturnya penenkanan ini juga membutuhkan dukung dari program pemerintah. Terutama dalam peningkatan kebersihan lingkungan masyarakat. Tutur Andra. (nto)***

Data penderita TBC 12 kabupaten/kota

Kuansing 223 kasus
Indragiri Hulu 169 kasus
Indragiri Hilir 240 kasus
Pelalawan 457 kasus
Siak 411 kasus
Kampar 520 kasus
Rokan Hulu 567 kasus
Bengkalis 196 kasus
Rokan Hilir 579 Kasus
Kepulauan Meranti 196 kasus
Pekanbaru 1.723 kasus
Dumai 393 kasus

Kasus tertinggi rata-rata pada BTA positif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *