Bisnis&EkonomiKesehatanPemerintahanRohul

Stok Obat Di RSUD Rohul Minim, DPKAD Janji Akan Segera Bayar Hutang.

ROKAN HULU, Riauandalas.com – Terganggunya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rokan Hulu (Rohul), akibat menipisnya stok obat setelah terhentinya suplai obat dari distributor akibat dari tunda bayar pembayaran obat 2018.

Sikapi hak itu, respon cepat Pemkab Rohul melalui Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (DPKAD) Rohul, berjanji akan segera melunasi Tunda Bayar Hutang Obat RSUD tersebut, paling lambat pada akhir Januari 2019 ini.

Ditegaskan Plt Kepala DPKAD Rohul Suharman.Nst melalui Kabid perbendaharaan Abdul Rohim,  Jumat (4/1/2019) mengakui, tunda bayar Obat RSUD terpaksa dilakukan karena kekosongan kas Daerah akibat defisit Keuangan. Meski terpaksa dilakukan, tetapi sebelum keputusan diambil, DPKAD sudah mengkoordinasikannya terlebih dahulu dengan pihak RSUD.

“Karena obat itu jenisnya pengadaan, sebelum mengambil keputusan. Kita sudah berkoordinasi dengan RSUD , apakah obat itu  sudah masuk atau belum.  Jawaban pihak RSUD waktu itu baru masuk, sehingga kami pikir stok obat itu masih banyak karena baru di suplay oleh distributor obat,” sebut Rohim.

Abdul Rohim juga mengakui, sebenarnya tunda bayar Obat di RSUD  tidak perlu terjadi jika pihak RSUD cepat menyelesaikan admistrasi pengajuan pencarian dana ke DPKAD Rohul.  Apalagi pada saat itu, DPKAD sedang fokus menyelesaikan Penyaluran Dana Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2018.

“Sebenarnya hutang obat itu bisa dibayarkan, namun RSUD mengajukan pencairan dana itu di ujung -ujung waktu. Mereka juga lambat menyelesaikan proses administrasi,  setelah admistrasinya selesai, uang yang tersedia di kas daerah sudah habis,” jelasnya.

Abdul Rohim juga menegaskan, bahwa pembayaran Tunda bayar obat RSUD ini akan menjadi prioritas utama DPKAD.

“Terkait pembayaran hutang obat RSUD akan menjadi prioritas, dan kita targetkan di pertengahan Januari atau paling lambat akhir Januari , tunda bayar segera diselesaikan,” janjinya.

Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa sejumlah distributor obat rekanan RSUD menghentikan sementara waktu Suplai obat dan Bahan Habis Pakai ke RSUD, akibat Tunda Bayar Pengadaan Obat RSUD 2018 senilai Rp.1,2 miliar. Akibat Penghentian suplay obat berimbas terhadap menipisnya persediaan obat di Rumah Sakit milik Pemkab Rohul tersebut.

Agar pelayanan RSUD tetap berjalan, manajemen RSUD terpaksa mengambil kebijakan, membuka hutang baru pada distributor yang masih bersedia memberi kelonggaran pembayaran hutang ke RSUD, serta berhutang pada sejumlah apotik di sekitar Pasir Pangaraian.

Kemudian, guna memastikan obat  tetap terjamin ketersedian nya, manajemen juga meminjam jasa medis untuk membeli obat, dengan persetujuan dari komite medik. ***(Alfian Tob)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *