PolitikRiau

Rusli Ahmad: Tak Ada Larangan Wartawan Masuk ke Ruang Komisi

 

Gedung DPRD Riau Jalan jend. Sudirman Pekanbaru-Riau

PEKANBARU, Riauandalas.com-Pernyataan Wakil Ketua DPRD Riau, Ir Noviwaldi Jusman yang mengatakan wartawan yang hari-harinya bertugas di DPRD Riau tidak perlu masuk ruangan komisi-komisi yang ada di DPRD Riau, terus menuai kontra. Namun tidak semua anggota DPRD Riau yang sepakat dengan apa yang dikatakan Deded, biasa Noviwaldi Jusman disapa.

Seperti dikatakan sekretaris Komisi I DPRD Riau, Rusli Ahmad. Alasannya ruangan Komisi bukan ruang privacy

.”Tak ada larangan wartawan masuk ke ruangan Komisi. Kecuali kalau ada rapat sesama anggota dewan yang bersifat pribadi,” tegasnya, Senin (29/1/18) ditemui di DPRD Riau.

Akan tetapi lanjut politisi PDIP ini jika yang dibicarakan bukan masalah pribadi wartawan boleh masuk.”Yakin saya tak ada satupun anggota dewan yang melarang. Tapi kalau ada yang melarang, yah itu diluar jangkauan saya,” ucap anggota DPRD Riau yang dikenal dekat dengan para kuli tinta tersebut.

Seperti diketahui, Wakil Ketua DPRD Riau asal Partai Demokrat, Ir Noviwaldi Jusman dengan tegas melarang wartawan memasuki ruangan rapat komisi-komisi.“Kita sudah sediakan ruangan untuk media, silahkan wartawan berhimpun pada tempat yang disediakan, mohon maaf tak perlu masuk ruangan kerja dewan, ujar Nowiwaldy Jusman melalui Whatsap (WA) sebagaimana yang beredar di kalangan Wartawan Parlemen Riau (WPR).

Sebelumnya, Sekwan DPRD Provinsi Riau Kaharuddin melalui WhatsApp mengatakan, kebijakannya mengunci ruangan komisi bukan bermaksud menghalang-halangi kerja wartawan.

“Kita tidak bermaksud menghalangi wartawan dalam menjalankan tugas. Kita hanya ingin menertibkan setiap orang yang berkunjung di DPRD Provinsi Riau. Jika kebijakan tersebut terkesan menghambat, itu hanya persepsi saja,” ujarnya.

Kaharuddin mengatakan, pihaknya tidak melarang awak media untuk berinteraksi dengan anggota DPRD. Hanya saja, kebijakan ini sifatnya untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan dalam beraktifitas untuk semuanya,” imbuh Sekwan.

Menanggapi hal itu Ketua WPR Edi Gustien mengatakan, upaya itu sama dengan membatasi kerja profesi wartawan. Edi juga menilai pernyataan pimpinan itu sungguh ironis.”Alangkah bijaknya seorang pimpinan dewan terlebih dahulu melihat langsung kondisi wartawan. Selama ini kita mencari berita harus dengan menjumpai orangnya langsung dan itu kita wawancarai bersama-sama dengan teman wartawan lainnya di tempat dimana narasumber kami, yakni anggota wakil rakyat yang ada di DPRD Riau,” tutup Edi Gustien. (Rls/WPR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *