LingkunganPekanbaruPemerintahan

Protes Warga Pembangun Tower PLN Karena Takut dampak Jaringan

sutt
PEKANBARU, Riau Andalas.com–  Protes warga terhadap pembangunan Tower dan jaringan PLN di Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya terus berlanjut dan belum menadapatkan titik terang. Pasalnya warga belum mendapat penjelasan lebih akurat dari PLN.

Menurut Lurah Kulim Kencamatan Tenayan Raya Muhamad Zakir, protes yang dilakukan warha Kulim terhadap pembangunan tower maupun jaringan tersebut bukan terkait ganti rugi lahann tapi terkait dampak jaringan yang bisa mengancam keselamatan warga kedepanya. Sehingga warga kwatir dan terus meminta penjelasan yang lebih dari pihak PLN.

“Mereka bukan protes dan menghalangi pembangunan, tapi karena takut dampak dari jaringan yang melintas dipemukiman mereka,” kata M Zakir Kamis (11/8).

Dijelaskanya, penjelasan PLN tersebut sebelumnya sudah disampaikan pihak PLN, cuma belum dipahami warga sekitar, karena untuk jaringan tersebut PLN sudah menjelaskan secara detil sesuai kondisi dan situasi pembangunan.

“Sebelumnya juga sudah dilakukan pertemuan dengan warga. Bahkan juga sudah didampingi Camat Tenayan Raya untuk memberikan penjelasan. Hanya saja belum dapat jawaban pasti dari masyarakat,” ujarnya yakin masyarakat akan memahami proses pembangunan itu.

Terkait pembangunan Tower itu katanya, pihak PLN sebelumnya telah memberikan semua persyaratan untuk warga. Diantaranya dispensasi maupun ganti rugi lahan warga yang masuk pembangunan dan dilalui jaringan. Sehingga pembangunan sudah bisa dilanjutkan sebagaimana mestinya.

Sesuai persyaratan, PLN sudah melengkapi sebagaimana mestinya. Maka itu pembangunan akan tetap diijalankan. Apa lagi pembangunan ini untuk kebutuhan masyarakat yang juga terkait kemajuan daerah. Terutama lingkungan masyarakat sekitar.

“Selain untukk kebutuhan masyarakat ini juga proyek negara, maka itu akan tetap dilaksanakan,” tutur mantan Lurah Tangkerang Timur ini. (Dri)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *