advertorialGaleriRiauTravel

Menpar: Tetapkan Bono Sebagai Destinasi Kelas Dunia

JAKARTA, Riau Andalas. com – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimis Riau belum terlambat membangun sektor pariwisata. Selain kaya akan tradisi dan budaya, terutama Melayu, kondisi alam Riau sebenarnya juga tidak kalah menarik.
“Saya sangat yakin Riau belum terlambat. Apalagi Riau diuntungkan dengan letak geografis dan budaya yang sama dengan Malaysia,” kata Menpar saat menerima kunjungan Gubernur Riau (Gubri) H. Arsyadjuliandi Rachman
didampingi Kadis Pariwisata Fahmizal Usman, di Gedung Kementerian
Pariwisata, Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Hanya saja, dari sekian banyak destinasi wisata di Bumi Lancang Kuning,
Menpar menyarankan agar terlebih dahulu ditetapkan satu destinasi yang
berkelas dunia. Menpar sendiri setuju bila Riau menetapkan Gelombang Bono
sebagai destinasi berkelas dunia itu.

“Setiap provinsi harus ada satu dulu yang kita tetapkan sebagai destinasi
berkelas dunia. Kalau Sumut menetapkan Danau Toba karena merupakan danau
vulkanik terbesar di dunia, Jogja dan Jateng, Candi Borobudur, Sumbar
memilih Mandeh sebagai Raja Ampat-nya Sumatera, dan Riau menurut saya,
Gelombang Bono,” ujarnya yang langsung diamini Gubri dan Kadis Pariwisata Fahmizal.

Wisata Bakar Tongkang Di Rohil -Riau

Gelombang Bono merupakan fenomena alam yang terjadi di Sungai Kampar,
Pelalawan. Gelombang Bono bisa mencapai ketinggian 6 meter dan panjang 40km. Gelombang Bono menjadi perhatian dunia karena terjadi di sungai bukan di laut. Para peselancar dunia pun sudah banyak yang datang ke Sungai
Kampar untuk menantang ganasnya Gelombang Bono ini.

Pemerintah Provinsi Riau dengan sigap menyiapkan berbagai infrastruktur
agar masyarakat terutama wisatawan mudah menjangkau kawasan Bono. Tahun Anggaran 2017 ini Pemprov Riau akan menuntaskan infrastruktur jalan menuju Teluk Meranti, Pelalawan.

“Kita sangat serius membangun dunia pariwisata ini. Hampir seluruh OPD kita
minta bersinergi mendukung pembangunan pariwisata,” sebut Gubri, seraya menambahkan bahwa tahun ini, misalnya, ada sekitar Rp176 miliar anggaran untuk membangun jalan sepanjang 41 km ke lokasi Gelombang Bono.

Jika infrastruktur jalan ini nanti selesai, maka wisatawan hanya perlu
waktu 1,5 sampai dengan 2 jam ke destinasi Gelombang Bono. “Begitu jalan
ini selesai, maka jarak tempuh dari Pekanbaru hanya 1,5 jam atau paling
lama 2 jam,” terang Gubri.

Sesuai penjelasan Menpar, suatu destinasi berkelas dunia, untuk sampai ke sana tidak boleh lebih dari 2 jam karena akan membuat orang merasa bosan.

Di sekitar wisata Gelombang Bono, juga akan disiapkan kawasan eko wisata
atau wisata alam. Selain itu, kawasan Bono juga akan ditetapkan kawasan
ekonomi khusus, sehingga dapat memacu perkembangan ekonomi masyarakat.

Selain destinasi wisata bono, Pemprov Riau tentu saja juga serius membangun
destinasi yang lain. Seperti Tour de Siak, Festival Pacu Jalur, Bakar
Tongkang, Candi Muara Takus, Istana Siak, wisata Pulau Rupat dan lainnya.

Pada kesempatan itu, Menpar meyakinkan bahwa investasi di bidang pariwisata tidak ada ruginya. “Ini investasi yang paling menguntungkan,” tegasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *