PekanbaruPolitik

“Mencari Walikota”


H Afriall Abdullah

Fersi Afrial Abdullah Pemerhati Sosial Pekanbaru
PEKANBARU, Riau Andalas.com –  Gebyar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan diselenggarakan 2017 mendatang, sangat didominasi dengan kehebohan pemberitaan. Yaitu dalam mengibarkan sang calon yang maju dalam pertarungan Pilkada. Contohnya saja pemilihan Gubernur Jakarta yang memerankan Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal Ahok sebagai peran utama.

Namun semarak dan semangat pemilihan Gubernur yang memerankan Ahok sebagai peran utama tersebut, tidak menjadi moment positif bagi daerah lain yang ikut pilkada serentak di Indonesia. Salah satunya Kota Pekanbaru yang masyarakatnya seperti Cuai dan mengabaikan proses yang berjalan di Jakarta itu. Padahal pemilihan kepala daerah itu sangatlah penting untuk menentukan arah kedepan. Baik untuk masyarakat maupun untuk kemajuan daerah sendiri.

Menurut salah seorang Pemerhati Sosial Pekanbaru Afrial Abdullah, pemilihan kepala daerah tersebut juga merupakan kunci untuk menentukan arah pembangunan dimana pembangunan itu merupakan harapan bagi masyarakat untuk menggantungkan masa depan. Sehingga kepedulian masyarakat dalam pemilihan kepala daerah sangat dibutuhkan. Agar 5 tahun kepemimpinan kepala daerah lebih terarah dan sesuai harapan masyarakat.

“Menentukan pemimpin yang benar dan tepat itu kembali pada kita masyarakat, maka itu kita harus peduli dengan proses pemilihan. Terutama Kota Pekanbaru yang memilki visi misi perkotaan kedepan seperti menciptakan kota sejuk, indah, nyaman sejahtera dan layak huni,” kata Afrial.

Selain itu kata mantan Direktur Bank Riau Kepri Syariah ini, di era globalisasi saat ini, juga telah ada pemberlakuan pasar bebas ekonomi asean (MEA). Dimana semuanya sudah serba ketat dan dibatasi. Diantaranya pencairan aanggaran daerah (APBD yang harus mengikuti langkah benar-benar sesuai kebutuhan. Tambah lagi dengan Dana Bagi Hasil (DBH) maupun Dana Alokasi Umum (DAU) yang merupakan tanggung jawab besar dan pekerjaan berat bagi pemimpin daerah. Maka itu sangat diperlukan kepala daerah yang memiliki kemampuan, kebaranian, pekerja keras dan lainya untuk mewujudkan perkembangan sesuai harapan masyarakat.

“Sedangkan untuk menentukan pemimpin yang memilki kemampuan, keneranian, pekerja keras dan lainya itu, kemabali pada masyarakat, untuk itu masyarakat juga harus memiliki semangat dalam mentukan,” ujarnya.

Diakuinya, memang tidak dinafikan bagi calon pemimpin dari Incumben jadi sorotan dalam proses Pilkada, hal itu karena pengalaman yang sudah dijalankan selama 5 tahun. Buktinya saja Kota Pekanbaru yang saat ini sudah banyak memilki perkembangan. Seperti pembangunan infrastruktur yang sampai pada lingkungan masyarakat, transportasi sudah menujukan perubahan, perdagangan yang sudah online 24 jam serta lainya. Namun semua itu juga tetap kembali pada masyarakat yang merasakan, agar kedepanya bisa menjadi momen untuk membuat perubahan. Karena mungkin saja untuk perubahan itu bisa saja calon diwujudkan calon lain yang memiliki kemampuan.

“Kalau dinilai dalam proses Pilkada Calon Incumbent ini merupakan saingan berat dan salah satu proses tidak menyenangkan bagi calon lain. Namun itu tidak ada pengaruhnya pada masyarakat, karena masyarakat memilki kemampuan untuk menantukan dan lebih bertanggung jawab pada siapa yang dipilih dan dipercaya untuk memimpin daerah 5 tahun kedepan,” tuturnya.

Lebih jauh kata Aprial, Sesuai gebyar pilkada serentak yang akan berjalan di Indonesia saat ini, ada dua calon kepala daerah yang populer dan memiliki fenomenal luar biasa yang bisa jadi percontohan bagi masyarakat dalam memilih kepakla daerah. Yaitu Ibu Risma Walikota Surabaya dan dan Ridwan Kamil Walikota Bandung Jawa Barat. Dimana kedua calon tersebut telah berhasil membuat perubahan lebih maju pada daerah yang sebelumnya mereka pimpin.

Untuk Ibu Risma, beliau diakui telah berhasil mengubah kota Surabaya dari kota yang terkenal panas dan berdebu menjadi kota yang sejuk, indah hijau dan nyaman. Dimana setiap sudut kota dipenuhi pepohonan yang rindang yang menciptakan udara segar dan sehat.

Bahkan, Ibu Risma sendiri pernah memperoleh prestasi yang diakui dunia internasional, diantaranya penghargaan kota berkelanjutan ASEAN, Environment Award 2012 lalu, masuk nominasi 10 wanita paling inspiratif 2013 versi majalah Forbes tahun 2012 dan banyak lainya yang menjadi prestasi pada pemilihan priode kedua mendapat kepercayaan dari masyarakat dalam pilkada sebelumnya yang mencapai suara 90 persen.

Sedangkan Calon Ridwan Kamil yang akarab disapa Kang Emil, katanya, juga memiliki fenomenal dan populer tidak kalah saing dibanding Ibu Risma, seperti keberhasilan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, pengembangan ekonomi kreatif, pembangunan infrastruktur, penataan wilayah kumuh dan lainya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sampai masa mendatang.

“Ridwan kamil tidak hanya sukses dengan pengembangan pembangunan dan pelayanan, tapi beliau juga mampu membangun komunikasi dengan masyarakat dan aktif dalam penanganan kebutuhan masyarakat. Sehingga hal tersebut juga salah satu faktor program untuk mendorong perkembangan untuk masyarakat dan daerah,” katanya.

Pengalaman dan keberhasilan yang diraih dua kepala daerah tersebut, bisa dijadikan contoh bagi daerah lain yang ikut Pilkada kedepan. Dimana pengalaman calon kepala daerah tersebut bisa menjadi rujukan bagi masyarakat dalam penilaian. Terutama masyarakat pekanbaru yang juga ikut mencari kepala daerah untuk 5 tahun mendatang.

“Sebagai masyarakat awam memang kita banyak menaruh harapan pada kepala daerah, untuk itu dari lima pasang calon kepala daerah yang ikut bersaing di Pekabaru masyarakat harus menilai dari program dan pengalanan sang calon, siapapun calonya yang akan dipilih dari lima pasang itu,” kata Afrial intinya lilihan masyarakat demi kemajuan dan perubahan Pekanbaru 5 tahun mendatang.

Pembangunan Pekanbaru kedepan juga harus punya skala prioritas, jangka pendek dan jangka panjang minimal 5 tahun sesui masa jabatan wali kota. Maka itu calon kepala daerah Pekanbaru memilki skala prioritas yang benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat. Dimana untuk perancangan program kedepan kepala daerah juga tidak ada salahnya untuk melibatkan pihak konsultan, tim ahli tata kota dari perguruan tinggi ternama, dan universitas lokal untuk wadah tempat berdiskusi terkait pembangunan Kota Pekanbaru.

“Bila pembangunan Kota Pekanbaru benar- benar dirancang sejak awal 5 tahun kedepan pasti akan berjalan lancar dan sukses” tuturnya.

Sesuai kondisi Pekanbaru saat ini,  tingkat kebutuhan masih pada tingkat payanan, Mengatasi Banjir,  kesehatan,  pedidikan dan lembanguan yang masih belum merata di lingkungan masyarakat. “Terutama dalam mempertahankan dan memperkuat sisi Budaya Melayu sesuai kemajuan dan perkembangan zaman,”  paparnya.  (Dre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *